"Pertama, puji syukur, puji Tuhan karena ini adalah titel pertama saya di level Super 750 yang sudah lama saya nanti-nantikan. Sudah beberapa kali saya masuk final tapi belum mampu juara," ujar Jojo, sapaannya, kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Pemain yang menempati unggulan kelima ini menyatakan, pertemuan keempatnya ini dengan Li terbilang tidak mudah. Bahkan, ia merasa tegang di awal gim pembuka, sehingga kerap melakukan kesalahan sendiri. Alhasil, Li mampu mengemas kemenangan 21-16 di gim pertama.
"Di gim kedua saya melakukan perbaikan dengan bermain lebih rapi dan mencoba untuk membuat lawan banyak berlari," jelas Jojo.
Jojo memastikan titel kampiun setelah memenangi dua gim berikutnya dengan permainan yang meyakinkan. Ia pun kehilangan kata-kata setelah gelar juara berada di tangan. "Tadi setelah pertandingan selesai, saya merasa speechless. Di dua sampai tiga turnamen terakhir, saya tidak bermain optimal lalu banyak orang meragukan. Tapi, balik lagi rencana Tuhan kita tidak pernah tahu," kata peraih medali emas Asian Games Jakarta-Palembang 2018 ini.
"Jadi, saat di bawah, saat di atas, saya mau menikmati setiap momennya," demikian Jojo.