"Kami senang sekaligus kecewa. Senang karena kami bisa menembus dua final dalam dua minggu berturut-turut di level Super 750, tapi kecewa karena tadi sedikit lagi kami bisa menang dan juara," ungkap Bagas.
Pada partai puncak French Open, Bagas/Maulana masih tampil meyakinkan untuk menghadapi ganda putra asal Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Saat lolos ke semifinal, Jumat (27/10), Bagas/Fikri mengaku, sebenarnya kondisi fisik mereka sudah mulai menurun. Namun, pada penampilan di final, pasangan peringkat ke-12 dunia itu masih bisa meladeni Astrup/Rasmussen hingga rubber game.
Pada gim terakhir, Bagas/Fikri mampu mengoreksi pola permainan jika dibandingkan dari gim pertama yang tertinggal jauh. Bagas/Fikri mampu membayangi perolehan poin Astrup/Rasmussen, namun tak mampu membalikkan keadaan meski dengan margin poin yang tipis. "Di poin-poin akhir itu, kami yang dalam keadaan tertekan merasakan tegang. Selain itu, tidak dipungkiri kondisi kami memang terkuras sehingga fokusnya menurun," jelas Fikri, sebagaimana dilaporkan Antara.
Mereka juga membandingkan permainan mereka dengan lawan, yang dinilai sangat rapih dalam menyusun pola pertahanan sehingga sulit ditembus. "Lawan bermain lebih rapih terutama di pertahanannya. Mereka siap sekali dengan smes atau dropshot yang kami terapkan. Pengembaliannya pun membuat kami kewalahan," imbuh Fikri.
Pertandingan yang menjadi partai penutup French Open 2023 itu pun berakhir dengan skor 14-21, 21-10, 18-21 dengan kemenangan bagi duo Denmark. "Ke depan semoga kami bisa lebih konsisten," pungkas Bagas.
Dengan hasil tersebut, maka bulu tangkis Indonesia membawa pulang satu gelar juara dan satu runner-up dari turnamen yang berlangsung pada 24-29 Oktober tersebut.
Gelar juara semata wayang milik Indonesia dihasilkan tunggal putra Jonatan Christie, yang mengalahkan Li Shi Feng asal China dengan skor 16-21, 21-15, 21-14.