Meski tak berhasil menyamai kesuksesan tahun lalu, dengan membawa pulang dua gelar juara yang dipersembahkan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, namun para pebulutangkis Indonesia sudah tampil maksimal memberikan yang terbaik. Pun demikian dengan perjuangan yang telah diperlihatkan The Minions di partai puncak. "Kita tetap bersyukur dengan hasil ini, dua minggu berturut-turut kita mencapai babak final. Mungkin tenaga kami juga terkuras," kata Marcus Fernaldi Gideon.
Gideon melanjutkan, sebetulnya ia punya peluang untuk merebut gelar juara. Meski sudah berjuang, namun hasil berkata lain. "Seharusnya kita bisa menang di game pertama, tapi kita kurang beruntung. Pada game ketiga saya banyak melakukan kesalahan sendiri. Tenaga kami terkuras banyak karena shuttlecock nya berat. Tidak seperti di Denmark, di sini lebih banyak menggunakan tenaga," tuturnya yang pekan lalu menjuarai Denmark Open 2018 BWF World Tour Super 750.
Sementara itu, Kevin Sanajaya Sukamuljo akan mengevaluasi penampilannya pasca French Open 2018 BWF World Tour Super 750 ini. Kevin juga mengungkapkan jika pertahanan Han/Zhou sulit untuk ditembus.
"Lawan bermain cepat dan tidak gampang dimatikan. Sebagai evaluasi, kita harus lebih tenang, tidak boleh panik kalau lagi tertekan, harus lebih pintar mengatur permainan.Saya rasa capaian kita di dua turnamen Eropa ini cukup bagus. Satu juara dan satu runner up kan nggak jelek. Tapi pasti ada yang harus dievaluasi lagi, masih ada yang kurang dan harus dipelajari lagi," ungkap Kevin.
Setelah menyelesaikan pertandingan di French Open 2018 BWF World Tour Super 750 ini, para pebulutangkis Indonesia akan mempersiapkan diri jelang Fuzhou China Open 2018 BWF World Tour Super 750 yang akan berlangsung 6 November nanti dan Hong Kong Open 2018 BWF World Tour Super 500 pada 13 November mendatang.