“Kadang di lapangan ada pemain yang cocok-cocokan dengan tipe permainan lawan. Nah untuk Lee Cheuk Yui ini saya termasuk yang kurang cocok pukulannya. Dari awal saya sudah siapkan strategi untuk menghadapinya, tapi di lapangan saya justru kepikiran kelebihan dia terus dan itu membuat saya jadi ragu-ragu. Hal itu menjadi momok buat saya di awal pertandingan,” jelas Jonatan Christie usai bertanding.
“Di game pertama saya terus kepikiran tentang kelebihan dia, jadi mau apa-apa nggak lepas. Hal itu bikin lawan tampil percaya diri di awal game kedua. Tapi Puji Tuhan saya bisa bangkit dan terus mencoba meredam dia di lapangan,” lanjutnya menambahkan.
Kemenangan ini sekaligus memperbaiki catatan pertemuan Jonatan atas Lee menjadi 1-2. Sebab pada perjumpaan sebelumnya, dua tahun lalu di ajang New Zealand Open, tunggal putra Indonesia peringkat tujuh dunia ini kalah dengan skor 17-21 dan 13-21.
Lolos ke perempat final French Open 2019 BWF World Tour Super 750, Jonatan masih harus menunggu pemenang antara tunggal putra Jepang, Kenta Nishimoto dan wakil Denmark, Anders Antonsen yang baru akan bertanding di partai keempat nanti.
Jonatan mengaku akan mewaspadai lawannya tersebut dan berharap penampilannya bisa lebih bagus dari hari ini. “Untuk besok, Kenta dan Antonsen mereka punya tipe permainan yang berbeda dengan Lee Cheuk Yiu. Mereka punya kelebihan dan kekurangan yang mesti saya antisipasi lagi. Intinya besok harus lebih siap lagi saja,” tutupnya.