Berduel selama 56 menit, peraih juara Denmark Open 2019 BWF World Tour Super 750 ini harus lebih dulu kehilangan game pertama lantaran masih menyesuaikan diri dengan permainan lawan. Pasalnya, ini merupakan pertemuan perdana kedua pasangan.
“Untuk pemain cowoknya (Mathias Christiansen) memang bagus ya. Cover lapangannya juga bagus. Terus ceweknya (Alexandra Boje) juga berani nekad. Di game pertama kita banyak melakukan kesalahan sendiri. Jadi kita harus kehilangan game pertama,” kata Praveen Jordan.
“Kita banyak komunikasi di lapangan. Karena kan mereka pasangan baru, beda dengan (Christina) Pedersen, jadi masih mempelajari juga. Cuma kuncinya kita berusaha mengurangi kesalahan kita sendiri saja,” lanjutnya menambahkan.
Kemudian, di babak delapan besar French Open 2019 BWF World Tour Super 750, Praveen/Melati akan berhadapan dengan unggulan dua asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Berdasarkan catatan dari empat pertemuan sebelumnya, kedua pasangan sejauh ini masih imbang 2-2. Namun di dua pertemuan terakhir, Praveen/Melati berhasil menang dari Puavaranukroh/ Taerattanachai.
“Kita sudah ketemu dan dua pertemuan terakhir kita menang. Kita pasti berharap bisa menang, tapi kita lebih ingin mengeluarkan permainan kita yang maksimal saja dulu. Ingin memberikan yang terbaik saja buat besok,” tutupnya.
Praveen/Melati menjadi satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia yang masih bertahan di panggung French Open 2019 BWF World Tour Super 750. Sebelumnya pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari sudah terhenti di babak dua.