Anthony sebetulnya punya peluang untuk mengamankan kemenangan di game pertama saat ia unggul 14-10. Namun secara perlahan, Ng mampu menyamakan kedudukan menjadi 16-16 dan terus memberikan tekanan hingga akhirnya menang 21-18. Memasuki game kedua, Anthony tidak bisa berbuat banyak. Tunggal putra asuhan PB SGS PLN Bandung ini kerap mati langkah lewat penempatan-penempatan akurat dari Ng hingga akhirnya harus menyerah 9-21.
Dengan hasil ini, maka Anthony mesti menelan tujuh kekalahan dari total sepuluh pertemuan kontra Ng. “Saya banyak memberikan pengembalian yang sudah diantisipasi dia. Pengembalian saya justru menguntungkan buat lawan. Waktu dia balik memimpin, dia jadi tambah percaya diri,” kata Anthony Sinisuka Ginting.
Minimnya persiapan serta menurunnya kondisi stamina usai mengikuti dua turnamen beruntun di Denmark Open 2019 BWF World Tour Super 750 dan French Open 2019 BWF World Tour Super 750, rupanya cukup membawa pengaruh terhadap penampilan tunggal putra peringkat delapan dunia ini.
“Pengaruh ada, tapi kan semua pemain juga pasti merasakan. Ketemu Ng memang ramai terus, di dua pertemuan terakhir juga saya kalah. Saya sudah tanya sama Vito (Shesar Hiren Rhustavito) bagaimana caranya menghadapi Ng, sekilas ada gambaran. Tapi saya tidak bisa menerapkan dengan baik di pertandingan tadi, saya juga nggak bisa jaga poin. Di saat-saat kritis, saat poinnya imbang sama lawan, saya tidak bisa konsisten di saat seperti ini,” ungkapnya.
Sementara itu, sektor tunggal putra Indonesia masih memiliki Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito dan Tommy Sugiarto yang baru akan melakoni laga perdananya di ajang Fuzhou China Open 2019 BWF World Tour Super 750, besok (6/11).