“Ini adalah pertama kalinya bagi kami untuk berada di tiga final di tiga kejuaraan sekaligus. Ini sangat berarti bagi kami. Kami telah berlatih selama sembilan bulan, saat itu sangat banyak manfaat bagi kami dan ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” ungkap Decapol Puavaranukroh dalam wawancara bersama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Sementara itu, kekecewaan mendalam harus dialami Gicquel/Delrue atas kekalahan hari ini. Mereka mengaku sudah tampil maksimal di laga semifinal ini, hanya hasil harus berkata lain. “Kami sangat kecewa. Saya pikir kami sudah bermain cukup baik. Kami melakukan servis dengan baik, jadi sulit untuk mengatakannya. Kami berjuang sampai akhir jadi itu sangat sulit,” kata Thom Gicquel.
“Kami memulai pertandingan dengan baik, kami memberi tekanan pada mereka, tapi kami tidak bisa memanfaatkan peluang saat kami memilikinya. Saya pikir kami memainkan pertandingan yang bagus. Kami memiliki banyak hal positif yang bisa diambil dari turnamen ini dan mungkin besok kita akan senang tentang itu,” timpal Delphine Delrue menambahkan.
Pada partai final BWF World Tour Finals 2020 Bangkok, Puavaranukroh/Taerattanachai masih harus menunggu pemenang duel antara ganda campuran Korea, Seo Seung Jae/Chae Yujung dan Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie dari Malaysia. Sapsiree Taerattanachai mengatakan bahwa dia siap menghadapi siapapun lawannya nanti. Yang jelas, dia hanya ingin tampil maksimal di final, besok (31/1).
“Dengan kedua pasangan itu kami sudah pernah bertemu. Jadi saya pikir, lebih baik kami bermain 100 persen di final dan jangan terlalu fokus untuk menang atau kalah, cukup maksimal 100 persen,” tutur Taerattanachai.