Sebelumnya, racikan anyar ganda campuran junior Indonesia ini juga sukses mencicipi podium tertinggi di kejuaraan Dutch Junior 2020, pekan kemarin. “Di game pertama, pasangan Korea langsung menekan, kita kurang siap di start-nya. Kita di awal ketinggalan jauh sekali,” kata Indah Cahya Sari Jamil seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
“Waktu di game kedua dan ketiga kita main no lob pendek jadi susah buat lawan untuk main kencang. Kalau mereka balik ke pola mereka, kita coba main no lob pendek lagi,” sambungnya menambahkan.
Meski baru berduet awal tahun ini, namun Teges Satriaji Cahyo Hutomo mengaku tidak terlalu terbebani saat tampil bersama Indah yang notabene Juara Dunia Junior 2018 ketika berpasangan dengan Leo Rolly Carnando.
“Kita saling percaya saja sama kemampuan partner kita, kita saling support. Tidak ada beban partneran sama Indah. Saya pun ada keyakinan saya bisa juara sama Indah,” ungkap Teges.
“Pertandingan final hari ini memang luar biasa menguras energi karena waktunya mepet. Tadi stamina saya sudah menurun banget, tapi saya memotivasi diri sendiri, saya ngomong sama diri sendiri. Ini kan final, masa mau kalah, tanggung satu pertandingan lagi bisa juara,” lanjutnya.
Sementara itu, tiga wakil Indonesia lainnya seperti Stephanie Widjaja, Alvi Wijaya Chairullah dan Muhammad Rayhan Nur Fadillah/Rahmat Hidayat harus puas finis sebagai runner up dari kejuaraan German Junior 2020 ini.
Stephanie kalah 21-18, 15-21 dan 17-21 dari tunggal putri Jepang, Manami Suizu. Sementara Alvi tumbang dua game langsung dari tunggal putra Malaysia, Kok Jong Hong dengan skor 15-21 dan 15-21. Sedangkan Ganda putra Rayhan/Rahmat dipaksa mengakui keunggulan wakil Malaysia, Junaidi Arif/Muhammad Haikal lewat kekalahan 21-13, 18-21 dan 16-21.