"Pastinya masih ada turnamen yang harus diikuti, jadi saya tetap fokus ke qualified dulu, dan mau memikirkan ranking juga. Dan semua itu bisa saya dapatkan di hasil (yang saya catatkan) di setiap turnamen. Jadi, saya hanya ingin fokus untuk memberikan performa terbaik di setiap turnamen nanti," jelasnya.
Ia pun berharap, hasil yang akan ia bukukan pada dua turnamen penting tersebut bisa menjadi tolok ukur bagi kesiapannya menjelang Olimpiade 2024 Paris. "Puji Tuhan, sejauh ini semua persiapan ke turnamen terdekat, yaitu French Open dan All England, berjalan dengan baik. Intinya saya sudah siap untuk tur Eropa di Prancis dan Inggris," kata Anthony.
Antara melaporkan, Anthony berada di peringkat keenam pada daftar "Race to Olympics", sementara Jonatan berada di peringkat kesembilan. "Tentunya ini juga menjadi persiapan dan tolok ukur jelang Olimpiade Paris di bulan Juli,"ujarnya.
Peraih medali perunggu Olimpiade 2020 Tokyo itu mengatakan, kehadiran para legenda bulu tangkis Indonesia di tim Ad Hoc Olimpiade PBSI juga menjadi pemantik semangat tersendiri baginya dan teman-teman yang tengah mengumpulkan poin menuju Paris.
Terlebih, peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena, Taufik Hidayat, menjadi mentor bagi Anthony dan Jonatan Christie yang mengisi sektor tunggal putra Indonesia pada pesta olahraga empat tahunan mendatang. "Semoga dengan adanya mentor-mentor yang hadir bisa menimbulkan semangat dan motivasi lebih lagi buat kami," kata Anthony.
"Pastinya setiap evaluasi dan masukan dari mentor, apalagi Aa Taufik, yang merupakan idola saya, saran dan masukannya lebih 'masuk' gitu buat saya. Semoga ini juga bisa menghasilkan hasil yang terbaik (di Olimpiade 2024 Paris," pungkasnya.