Padahal tunggal putri nomor satu Indonesia itu sudah membuka permainan dengan baik lewat kemenangan di game pertama. Namun pada game kedua dan ketiga, penampilan pebulutangkis peringkat 21 dunia itu justru cenderung menurun. Hal itu lah yang kemudian dimanfaatkan Ji Hyun untuk mendapatkan tiket ke babak 16 besar.
“Di game ketiga aku terlalu banyak spekulasi gitu sih, padahal arah bolanya (shuttlecock) dia ke belakang terus. Lalu banyak juga bola gampang yang mati sendiri di bagian kiri, padahal harusnya masuk dulu saja, karena dari lapangan pun, di bagian aku di game ketiga itu rada berat karena kalah angin," jelas Gregoria Mariska Tunjung kepada Djarumbadminton.com.
“Dan kalau dari mental tadi, aku berasa banget kurang tenangnya. Terlalu banyak mikir untuk menang, jadinya tegang sendiri. Padahal harusnya pikir saja satu per satu,” sambungnya menambahkan.
Ini menjadi kekalahan keempat yang dialami Gregoria dari total lima kali pertemuan dengan Ji Hyun. Untuk itu, Gregoria pun mengatakan bahwa hasil pertandingan ini di luar ekspektasinya. Sebab, dia merasa sudah memiliki persiapan yang cukup maksimal untuk menghadapi seri Asia 2020 ini.
“Sebetulnya kalau dari latian aku merasa sudah enak banget, bahkan sebelum tanding ini. Cuma untuk pertandingan tadi, kalau dilihat sih masih belum stabil. Ekspektasi aku sih harusnya bisa lebih dari tadi penampilannya, dan harusnya bisa menang,” ungkap pemain jebolan PB Mutiara Cardinal Bandung itu.
Setelah terhenti di laga pembuka Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Gregoria bakal kembali memersiapkan diri jelang Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, pekan depan. “Untuk minggu depan, aku harus lebih tenang lagi, nggak gampang panik untuk hadepin masalah dilapangan dan harus lebih ngoyo pastinya,” tutup Gregoria.