"World Tour Finals adalah salah satu turnamen kami yang paling menguntungkan tahun ini dan kami senang dapat bermitra dengan Asosiasi Bulu tangkis China, Pemerintah Kota Guangzhou, dan mitra utama kami HSBC, untuk membawa Final kembali ke Guangzhou," kata Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund, sebagaimana dilaporkan Antara pada Kamis (29/9).
Stadion Tianhe yang terkenal dengan lapangan berwarna merah itu, akan menyambut atlet tunggal dan ganda teratas dari setiap kategori untuk berlaga pada ajang akhir tahun tersebut. Mereka akan memperebutkan salah satu total hadiah terbesar yang mencapai 1,5 juta dolar AS atau sekitar Rp22,8 miliar.
Lund menilai, keputusan ini adalah langkah positif bagi bulu tangkis untuk kembali merasakan tingkat elit di China sekali lagi.
BWF turut menyampaikan apresiasi kepada pemerintah China karena telah menyampaikan undangannya kepada para pebulu tangkis top dunia untuk meramaikan agenda tersebut. BWF optimistis Guangzhou akan memberikan acara final yang spektakuler dengan standar keamanan dan kenyamanan tertinggi bagi peserta.
"Guangzhou telah menggelar dua edisi spektakuler dari BWF World Tour Finals pada 2018 dan 2019. Kami berharap dapat mengadakan pertunjukan besar lainnya untuk penggemar setia kami di China," Lund, menyebutkan.
Menjelang WTF 2022 yang kian dekat, para pebulu tangkis tinggal mempunyai dua bulan untuk memupuk poin agar bisa lolos dari tiap turnamen yang digelar. BWF mengonfirmasi dua turnamen China Open dengan level Super 1000 dan Super 750 telah dibatalkan.
"Sayangnya tidak mungkin melanjutkan rencana untuk menggelar dua turnamen di Changzhou dan Fuzhou. Ini merupakan tahun yang penting bagi bulu tangkis. Fokus sekarang beralih ke sisa turnamen BWF World Tour dan BWF Tour dengan poin besar yang ditawarkan selama beberapa minggu mendatang," jelas Lund.
BWF menyebutkan, daftar atlet yang lolos ke WTF 2022 akan dikonfirmasi pada 22 November usai penutupan Australian Open 2022.