"Kami bersyukur bisa ke final tapi kami bermain kurang baik hari ini. Kami harus coba lagi di turnamen selanjutnya. Ini pelajaran buat kami bagaimana harus bisa memaksimalkan poin-poin kritis," ujar Daniel.
Leo/Daniel menilai permainan mereka kurang konsisten sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri. Secara teknik dan kesiapan, duo Indonesia mengaku setara dengan wakil Denmark itu.
Untuk kesempatan selanjutnya, Leo/Daniel butuh perbaikan pada sejumlah hal-hal kecil agar permainan mereka bisa lebih mulus. Apalagi sebentar lagi mereka akan diturunkan membela Indonesia pada agenda multi-cabang Asian Games 2022 di China.
"Sebenarnya kami maupun lawan sama-sama banyak mati sendiri, tapi kami lebih banyak unforced error-nya. Kami harus berbenah diri apa yang kurang, apa yang masih salah di lapangan harus segera diperbaiki. Ada Asian Games sebentar lagi, semoga kami bisa lebih baik lagi," papar Leo, mengutip laporan Antara.
Dengan hasil tersebut, maka skuad "Merah Putih" harus puas dengan membawa pulang dua gelar juara dan satu titel runner-up dari tiga wakilnya yang mencapai final turnamen Super 500 tersebut.
Gelar pertama diamankan ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang tampil pada partai pertama, menghadapi pasangan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan asal Malaysia. Apri/Fadia mengakhiri kemenangannya dengan dengan skor 14-21, 24-22, 21-9.
Lalu gelar juara kedua dipetik tunggal putra Jonatan Christie. Pebulu tangkis yang akrab disapa Jojo itu harus melalui drama kejar mengejar poin yang sangat ketat dalam tiga gim. Setelah berjuang 84 menit mengatasi Kenta Nishimoto asal Jepang, Jonatan mengunci kemenangan dengan skor akhir 12-21, 22-20, 21-18.