"Puji Tuhan, berkat Tuhan yang luar biasa," kata pemain berperingkat enam dunia ini, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Jujur, dari pertama datang ke Hong Kong ini, dalam kondisi yang belum tahu bisa main atau tidak. Kondisi otot perut yang saat itu tidak enak, tapi berjalannya waktu, Tuhan bantu pulihkan," Jojo, menjelaskan.
Meski berhasil merebut tiket final turnamen level Super 500 ini, berdasarkan penampilannya tersebut, Jojo menilai masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Dalam pertemuan keempatnya dengan Ng itu, Jojo kerap merasa ragu sehingga lawan jadi lebih leluasa dalam mengontrol pertandingan. "Masih banyak yang harus diperbaiki, terutama ketika poin-poin unggul, masih kurang tenang, masih kurang disiplin, dan kurang berani penggunaan pukulannya," ungkapnya.
"Di gim kedua, sisi negatifnya memang itu tidak boleh dilakukan, saya harus belajar lagi. Tapi sisi positifnya ketika itu terjadi, di gim ketiga mental saya tidak drop dan bisa fokus lagi. Itu sesuatu yang bisa menjadi nilai plus tadi," jelasnya.
Di final, Minggu (17/9), Jojo akan berhadapan dengan pemenang laga antara
Kenta Nishimoto asal Jepang dan Anthony Sinisuka Ginting. Menanggapi partai puncak, Jojo berujar, "Saya berdoa dan mendukung Anthony (Sinisuka Ginting) nanti. Semoga dia bisa bermain baik dan masuk final sehingga Indonesia ada gelar dari tunggal putra."