"Di gim pertama saya merasa permainan sudah tepat, saya meladeni reli-reli panjang Han Yue tapi sayang di akurasi finishing-nya masih banyak out atau menyangkut di net," papar juara Orléans Masters 2022 itu melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.
"Di gim kedua saya banyak mati sendiri, finishing-nya juga jadi ragu dan beberapa kali kontrol bolanya tidak tepat," Putri, menambahkan.
"Dua final dalam dua minggu, pastinya Alhamdulillah bersyukur. Saya masih bisa berdiri di podium walaupun belum di podium tertinggi, itu artinya saya harus latihan lebih keras daripada yang saya lakukan saat ini," jelas atlet yang tengah menjalani pendidikan calon polisi wanita tersebut.
Putri mengawali turnamen level BWF World Tour Super 500 ini dengan mengalahkan
Sung Shuo Yun (Taiwan) melalui straight games 21-18, 21-12. Di babak berikutnya, ia menang atas Tai Tzu Ying. Pemain kawakan Taiwan itu memutuskan mundur dari pertandingan saat kedudukan 2-6 di gim pertama.
Atlet berusia 22 tahun itu melaju ke semifinal berkat kemenangan dua gim 21-13, 21-12 atas Line Højmark Kjærsfeldt (Denmark) dalam tempo 33 menit.
Putri pun mengakhiri penantian panjang Indonesia selama 26 tahun dengan lolos ke final tunggal putri Hong Kong Open, sejak pencapaian tersebut diraih oleh Lidya Djaelawijaya pada 1998. Namun, Putri gagal untuk memetik kemenangan perdananya atas Han, setelah kalah di partai puncak. Dengan hasil tersebut, Han unggul 4-0 atas Putri dalam catatan head-to-head.
Selanjutnya, Putri akan bertarung pada Macau Open 2024, 24-29 September. "Setelah ini, saya akan kembali ke Jakarta dan bersiap turun di Macau Open. Dalam satu minggu depan pastinya fokus recovery dulu dan yang terpenting adalah jaga mental dan pikiran. Kita mulai kembali dari nol di Macau Open," pungkasnya.