"Puji Tuhan bisa lolos ke perempat final," ujar Jojo, sapaannya, kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Gim pertama berjalan dengan baik. Namun, di gim kedua sedikit membuat kesalahan dan keliru dalam penerapan strategi juga sehingga membuat lawan lebih percaya diri, lebih berani," tambah tunggal putra berperingkat ke-7 dunia ini.
Lebih lanjut Jojo menjelaskan, memasuki interval gim kedua, ia tertinggal cukup jauh dalam perolehan angka. Setelah berdiskusi dengan pelatih Irwansyah saat interval, ia mengubah pola permainan. "Ada strategi yang diubah dan tadi dari perubahan itu berhasil membuat saya bisa mendapatkan poin yang banyak dan akhirnya menang," jelasnya.
Di babak delapan besar, Jojo bertemu dengan pemenang laga sesama wakil Jepang antara unggulan kelima Kodai Naraoka dan Takuma Obayashi. Secara umum ia berpandangan, pemain-pemain negeri sakura memiliki satu kesamaan, yaitu keuletan. "Tidak gampang dimatikan. Saya harus lebih sabar dan telaten," kata Jojo.
"Dengan kondisi lapangan yang berangin seperti ini semua belajar mengatasinya, tinggal mengadu saja di lapangan. Tidak ada yang merasa diuntungkan," demikian Jojo.