Intanon mengalahkan tunggal putri andalan Indonesia itu setelah bertarung tiga gim 21-12, 15-21, 21-10 di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong, Kamis (12/9).
"Hampir separuh hidup saya adalah mengenai bulu tangkis. Sekarang saya ingin mencoba dan menikmati apa yang tersisa dalam karier saya,” kata pemain berusia 29 tahun itu, mengutip laporan Federasi Bulu Tangkis Dunia melalui lamannya.
"Saya tidak memiliki target yang tinggi. Saya mencoba dua tahun lagi untuk Asian Games (di Nagoya, Jepang). Saya ingin tetap sehat dan tidak membebani diri saya lagi. Saya ingin tersenyum dalam setiap situasi, bahkan ketika hasilnya tidak sesuai keinginan saya," jelas pemain berperingkat ke-20 dunia ini.
Intanon juga mengungkapkan, ia tengah fokus pada penguatan otot guna membantu mengatasi masalah pada pergelangan kaki kirinya. Upaya tersebut merupakan alternatif selain operasi, dan diyakinin dapat menumbuhkan kepercayaan dirinya.
"Seperti lingkaran, saya memutuskan mundur dan memberikan kemenangan (pada Goh Jin Wei) pada tahun lalu di turnamen ini. Dari segi kondisi fisik, saya merasa lebih baik, tidak hanya dibandingkan pada saat itu, tetapi juga pada awal tahun ini," kata juara dunia 2013 itu.
"Tubuh saya menjadi lebih kuat karena saya melakukan lebih banyak latihan beban untuk membentuk otot. Itu mungkin membuat saya terlihat gemuk, tapi saya punya kekuatan lebih. Saya membutuhkan pergelangan kaki yang kuat dengan gaya bermain saya," Intanon, menjelaskan.
Intanon menghadapi pebulu tangkis muda Jepang, Tomoka Miyazaki di perempat final Hong Kong Open 2024. Ia bergabung di babak delapan besar bersama dua rekan senegaranya, Busanan Ongbamrungphan dan Pornpawee Chochuwong, yang menang atas Yeo Jia Min (Singapura) dan Komang Ayu Cahya Dewi (Indonesia).
Sekadar catatan, Sujitra Ekmongkolpaisarn masih menjadi satu-satunya tunggal putri asal negeri "Gajah Putih" ini yang menjadi juara. Kemenangannya diraih pada 2001.