Ini menjadi kemenangan kedua beruntun yang berhasil dipetik Hafiz/Gloria atas Kaneko/Matsutomo. Pada duel sebelumnya di ajang French Open 2019 BWF World Tour Super 750, Oktober kemarin, Hafiz/Gloria juga mampu memastikan kemenangannya dalam permainan dua game langsung, dengan skor 21-15 dan 21-17. Hasil tersebut rupanya membawa dampak positif dan meningkatkan kepercayaan diri untuk laga kali ini.
“Di Paris sudah pernah ketemu, mainnya kurang lebih sama. Jadi kita sudah punya gambaran dan sudah tahu mau main apa hari ini,” kata Gloria Emanuelle Widjaja.
“Mereka biasanya main di pola mereka, kalau kita tahan, habis itu mainnya ngacak lagi. Tapi kalau tembus dengan pola itu, ya mereka pakai pola itu terus,” lanjut Hafiz Faizal menjelaskan.
Lolos ke babak semifinal Hong Kong Open 2019 BWF World Tour Super 500, ganda campuran Indonesia peringkat sembilan dunia ini akan berhadapan dengan unggulan keempat asal Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino. Ini akan menjadi pertemuan keempat untuk kedua pasangan. Dari tiga perjumpaan sebelumnya, Hafiz/Gloria tercatat baru satu kali memetik kemenangan, dan itu terjadi di ajang BWF World Tour Finals 2018 lalu.
Sementara itu, sebelum dikalahkan Hafiz/Gloria, Kaneko/Matsutomo berhasil mencuri kemenangan 13-21, 21-19 dan 21-16 atas Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Kamis (14/11). Menanggapi hal tersebut, Asisten Pelatih Ganda Campuran PBSI, Vita Marissa, mengatakan bila Praveen/Melati masih belum bisa tampil konsisten meski baru saja memborong dua gelar juara di ajang Denmark Open 2019 BWF World Tour Super 750 dan French Open 2019 BWF World Tour Super 750, bulan kemarin.
“Dari awal sudah diingatkan untuk tetap fokus, jangan kendur, tapi saat di lapangan, keinginan menang dan konsentrasi itu tergantung dari pemainnya sendiri. Kalau kalah teknik mungkin bisa diperbaiki, tapi daya juang, konsentrasi dan keinginan nggak mau kalah, datang dari individu atletnya masing-masing,” beber Vita.
“Seharusnya sepanjang perjalanan mereka setahun ini, Praveen/Melati bisa mengevaluasi di mana kesalahan mereka. Semoga di sisa kualifikasi olimpiade, mereka bisa lebih gigih dan lebih konsisten, semua ini kan untuk mereka sendiri,” tandasnya.