“Kita sudah melakukan yang terbaik, sudah belajar dari kesalahan yang lalu, tapi kenyataannya kita kalah dan kita terima kekalahan ini. Di game pertama kita sudah bisa mengontrol permainan tapi konsentrasi saya terganggu dan mental saya turun, setelah saya terjatuh di game pertama dan ini menyebabkan bagian badan saya terasa sakit,” ungkap Greysia Polii.
Setelah berhasil mengamankan kemenangan di game pertama, performa Greysia/Apriyani justru terlihat merosot di game kedua dan tampil dibawah tekanan pasangan ganda putri Jepang. Ternyata, hal tersebut dikarenakan kondisi Greysia yang merasakan sakit pada bagian tubuhnya usai terjatuh saat berduel di game pertama.
“Di game kedua dan ketiga saya merasa kok sakit, tapi saya masih lawan sakitnya. Secara pukulan jadi ragu-ragu, mau melawan memang mentalnya sudah down karena ini. Kita selalu kalah dari segi pikiran, kita harus bisa bagaimana caranya mengalahkan mereka, kalahkan situasinya,” jelasnya.
Greysia/Apriyani nyaris memutuskan untuk mundur di tengah pertandingan. Namun hal ini urung mereka lakukan. “Saya sempat diskusi beberapa kali dengan pelatih di tengah pertandingan tadi, apakah saya harus mundur. Tapi saya mau coba dulu, kalau tidak ya nggak akan dapat-dapat caranya. Nggak apa-apa kalah lagi sekarang, tapi kita sudah tahu caranya, sedikit lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Apriyani Rahayu mengaku tak patah arang atas kekalahan ini. Menurutnya, ia akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan berharap bisa membalas kekalahan di lain kesempatan. “Di poin-poin akhir kita tidak dapat bola untuk sambungan menyerang ke lawan. Kalau ketemu lagi ya coba lagi, dengan strategi ini sedikit lagi kita bisa. Dan memang kondisi badan kita sudah begini, pertandingan panjang begini pasti sangat melelahkan, lawan juga pasti merasakan yang sama,” ujar Apriyani.