Ahsan/Rian gagal menyusul rekannya tersebut ke babak semifinal, setelah kalah dari Takuto Inoue/Yuki Kaneko, Jepang. Ahsan/Rian kalah dua game langsung 17-21 dan 13-21 dalam waktu 36 menit.
Kevin/Marcus yang lebih dulu menyelesaikan pertandingan perempat final tadi mengaku jika mereka lebih siap menghadapi pertandingan, meskipun harus diakui lawan yang dihadapinya tadi cukup bagus.
“Hari ini lebih mendingan. Kami juga lebih siap dan langsung in, kami sudah lebih mengerti menang dan kalah anginnya,” kata Marcus.
“Sebenarnya nggak gampang juga ya lawan mereka, karena mereka cukup kompak, saling mengisi,” ujar Kevin mengenai lawannya tersebut.
“Awal-awal game kedua raket saya putus terus, harusnya poin, putus. Pas mau poin lagi, putus lagi, jadi malah sana yang unggul,” kata Kevin.
Di semifinal, Kevin/Marcus akan berjumpa dengan pasangan Tiongkok unggulan empat, Li Junhui/Liu Yuchen.
“Kami mau menikmati pertandingan saja, melakukan yang terbaik, nggak mikirin siapa lawannya. Semuanya imbang, rangking satu sampai dua puluh semua rame kalau ketemu, nggak boleh lengah dan harus fokus terus,” pungkas Marcus.
Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro. Foto : PBSI
Berbeda dengan Ahsan/Rian. Mereka mengaku jika pertandingan hari ini keduanya tidak bisa tampil baik.
“Penampilan hari ini bukan dibilang antiklimaks juga, tapi memang kami salah terus. Dari hari ke hari tidak ada peningkatan, kami melakukan kesalahan sendiri, sementara lawannya safe, kami jadi nggak bisa apa-apa,” kata Ahsan.
“Hari ini saya tidak bisa menerapkan permainan apa-apa, penampilan saya lagi under-perform,” tambah Rian.
“Sebenarnya simple aja sih, yang penting jangan mati sendiri. Tadi lawannya berkembang, susah dimatikan, sementara kami begitu-begitu saja. Progres kami malah turun. Padahal kami punya kans untuk lawan mereka tadi. Mungkin masih harus dievaluasi lagi, dari diri saya sendiri juga. Hari ini kami tidak bisa mencari jalan keluar, cuma berusaha rileks di lapangan saja,” ungkap Ahsan.