"Target kami kan sebenarnya tidak di sini, pasti lebih ingin seperti di Kejuaraan Dunia. Performa puncak selama di Eropa ada di Piala Thomas, kami benar-benar penghabisan di sana," kata Kevin, dalam siaran pers PP PBSI, Senin (8/11).
Namun, Kevin juga tetap bersyukur karena akhirnya bisa meraih gelar di turnamen individu setelah sebelumnya gagal di Denmark Open dan French Open.
Kemenangannya di Jerman juga tak lepas dari usaha untuk menikmati pertandingan serta mendapat peluang dari absennya sejumlah pemain top sehingga memperkecil peluang persaingan. "Puji Tuhan, bersyukur, senang bisa juara lagi. Di sini kami coba manfaatkan situasi karena pemain top yang hadir tidak banyak, lalu main enjoy saja dan tanpa beban karena memang sudah pasti lelah," ungkap Kevin.
Sementara, Marcus memuji permainan junior mereka, yaitu Leo/Daniel yang bermain apik di babak final. Meski sukses menghentikan perjuangan lawannya, namun "Minions" sempat mengalami kesulitan saat meladeni ganda putra berjuluk "The Babies" itu.
Antara melaporkan, Leo/Daniel memberikan perlawanan sengit di gim kedua saat mereka mengubah strategi dan mengikuti pola permainan seniornya yang memainkan drive rendah dan no lob.
Keputusan Leo/Daniel ini ampuh membuat Kevin/Marcus kesulitan menghalau pukulan. Meski demikian, "Minions" yang lebih berpengalaman, dapat menghentikan perlawanan Leo/Daniel dan menduduki podium tertinggi. "Leo/Daniel main bagus kemarin, mereka bagus dan layak memang masuk final. Kami hanya menang pengalaman dari mereka. Semoga mereka bisa terus belajar dan berkembang," demikian Marcus.