Bertanding di Saarlandhalle Saarbrücken, Saarbrücken, Jerman, Leo/Daniel menang dua gim langsung atas Ade/Azmy, dua pemain kelahiran Indonesia yang kini berstatus sebagai warga negara Azerbaijan, dua gim langsung 21-13, 21-16 dalam tempo 22 menit. Pada laga tersebut, pasangan muda Indonesia tersebut menyatakan masih beradaptasi dengan karakter kok yang digunakan di turnamen ini.
"Kami masih coba-coba dulu dengan karakter shuttlecock yang digunakan di Hylo Open. Soalnya karakter shuttlecock-nya berbeda dengan yang dipakai di Prancis Open lalu," kata Leo, melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Selasa (1/11) petang.
Selain kok, Leo juga mengungkapkan lapangan yang digunakan di turnamen ini. "Jalannya pertandingan seperti biasa, kami main normal saja. Cuma yang banyak dikeluhkan semua pemain, yaitu lapangannya terlalu keras," tutur pemain kelahiran Klaten, Jawa Tengah, ini.
Pada laga berikutnya, Leo/Rolly langsung bertemu unggulan teratas Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Menanggapi laga dengan ganda putra Jepang tersebut, Leo berujar, "Menghadapi pertandingan di babak kedua, semua pemain sebenarnya punya peluang. Artinya semua pasangan punya kans bisa menang."
Sementara, Bagas/Fikri yang harus angkat koper lebih awal, mengakui banyak melakukan kesalahan pada pertandingan di hari pembuka turnamen tersebut. Di sisi lain, seperti dituturkan Bagas, Lee/Yang berhasil membuat keduanya terus-terusan tertekan di hampir selama pertandingan berlangsung. "Meskipun hasilnya tidak menggembirakan, kita tetap bersyukur diberi kesehatan dan mampu menyelesaikan pertandingan," katanya.
"Kita sebenarnya sempat memimpin 11-8 di gim pertama, setelah itu banyak melakukan kesalahan dan tertekan terus. Kita jadi kurang fokus dan banyak membuang poin," katanya.
Bagas juga menyatakan, tanpa mengetahui musababnya, keduanya tampil tidak konsisten pada laga perdana ini. "Sebenarnya kita tampil dan bermain seperti biasa. Kita pun selalu ingin berusaha tampil maksimal di setiap pertandingan," pungkasnya.