"Axelsen juga sangat menikmati kehidupan di 'gelembung' dengan putrinya, Vega (13 bulan). Vega, bahkan, telah menjadi bintang di 'gelembung' Nusa Dua," tulis Kompas, Sabtu (13/11).
Harian tersebut juga melaporkan, saat acara penyambutan para atlet pada Kamis (11/11) malam, Vega, yang berjalan di antara para atlet dunia, menarik perhatian orang-orang di acara tersebut. Vega sempat digendong pemain India Pusarla V Sindhu dan bercanda dengan ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu.
"Orang-orang di Indonesia menyambut hangat dan sangat ramah kepada Vega. Saya takut Vega akan lebih terkenal dari ayahnya," canda Axelsen.
Sementara, Ahsan memutuskan untuk mengajak istri dan anak ke Nusa Dua, guna melepas rasa kangen setelah dua bulan berlaga di turnamen Eropa sejak September 2021. "Sebelumnya sudah lama tidak ketemu, jadi untuk pelepas kangen sama keluarga," tutur atlet spesialis ganda ini.
"Mungkin, kalau tidak ajak mereka bisa tambah lama tidak ketemunya," Ahsan, menambahkan.
Selain untuk melepas rindu, keikutsertaan keluarga juga dapat menjadi penyemangat selama menjalani pertandingan di dua atau tiga turnamen di Bali. Baik Ahsan maupun Hendra, tidak mempersoalkan aturan gelembung yang mengharuskan semua peserta dan tamu tidak bersinggungan dengan lingkungan luar. "Kalau soal ikut di dalam 'bubble' ya menurut saya biar saja, supaya mereka ikut merasakan suasana gelembung seperti apa," kata Ahsan, mengutip Antara.
Hendra menambahkan, meski tinggal bersama di dalam gelembung IBF 2021, hingga beberapa pekan, bisa dipastikan anggota keluarganya tidak merasa bosan karena banyak fasilitas hiburan yang bisa dimanfaakan seperti studio film, kolam renang, area pantai hotel, hingga kegiatan prakarya.
Gelembung IBF 2021, menurutnya, lebih ketat ketimbang turnamen-turnamen Eropa yang pernah diikutinya. Saat di turnamen Eropa, para peserta turnamen masih bisa keluar dari hotel untuk mencari makanan atau sejenak mencari udara segar, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kelonggaran di Eropa bertolak belakang dengan gelembung di Thailand pada Januari 2021. Semua peserta tidak dapat keluar dari kamar hotel selama masa isolasi satu minggu. "Di Thailand itu benar-benar 'bubble', di sana kami selama satu minggu tidak boleh keluar kamar. Makanan pun diantar, kami di dalem kamar saja. Tidak boleh latihan juga," ungkapnya.
"Kalau di sini (Bali) kan ada area untuk latihan jadi masih boleh keluar kamar buat latihan," demikian Hendra.