"Rasanya sedih, kalau seperti di Jakarta (tahun lalu) biasanya terasa kemeriahannya. Sekarang, walau pun di Indonesia, tapi tidak bisa merasakan suasana itu," kata Yuta, di Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/11).
Januari lalu tercatat sebagai laga terakhir Yuta di Tanah Air, saat perhelatan ketika belum diberlakukan status darurat pandemi Covid-19 oleh pemerintah.
Oleh karenanya, meski Indonesia Masters kali ini dilangsungkan di Bali yang dikenal dengan pariwisata kelas dunianya, namun Yuta tak merasa ada perbedaan berarti karena masih dihadapkan dengan masalah pandemi. "Sebenarnya pertandingan mau di mana pun, Jakarta atau Bali, tidak terlalu beda untuk sekarang ini. Karena situasinya masih pandemi, jadi hanya bisa di sini (penginapan) dan tidak bisa ke mana-mana," Yuta, mengungkapkan.
Namun, pada sisi lain, Yuta mengaku sudah lama ingin mengunjungi Bali untuk berwisata. Sayangnya, seperti diberitakan Antara, keinginan atlet kidal itu tidak bisa terlaksana pada kedatangannya kali ini.
Ia pun menaruh harapan suatu saat bisa kembali datang ke Bali bukan sebagai atlet yang membela Jepang untuk berkompetisi, namun sebagai wisatawan untuk menikmati pesona Pulau Dewata. "Sebenarnya saya ingin sekali datang ke sini bukan untuk bertanding. Ini pertama kalinya saya ke Bali, ya inginnya bisa jalan-jalan," tuturnya.
"Kalau misalkan ada waktu, ingin bisa ke sini lagi untuk wisata. Tapi kapan ya? Mungkin nanti setelah pensiun," demikian Yuta.