Pada laga ini, tunggal putri peringkat ke-133 dunia mengaku senang bisa melangkah ke perempat final. Kendati meraih kemenangan, permainan Chiara masih belum stabil sehingga masih sering membuat kesalahan sendiri.
Bermain lebih tenang, runner-up BWF World Junior Championships 2023 itu mampu mengamankan keunggulan dan memastikan diri ke delapan besar lewat pertarungan ketat dalam tempo 1 jam 7 menit. "Pada pertandingan ini saya sudah bermain maksimal kendati dari permainan saya masih kurang nyaman. Sejauh ini saya mencoba untuk mengatasi terlebih dahulu," ungkap Chiara melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Pada laga ini saya mencoba untuk mengontrol permainan lawan terlebih dahulu. Saya lengah saat lawan mendapat keuntungan sisi lapangan. Saya mencoba untuk lebih menahan saat bermain reli," Chiara, menambahkan.
Chiara sempat memiliki momentum untum meraih kemenangan tanpa tidak harus melewat setting. Namun, Saranporn tidak mau menyerah begitu saja dan memberikan perlawanan hingga terjadi kejar-mengejar angka.
Dengan pengalamannya, Chiara mampu menjaga momentum akhirnya di laga ini untuk mengamankan tiket perempat final. Pada poin-poin kritis permainan Chiara yang banyak bermain di depan net akhirnya mampu memancing lawan membuat kesalahan sendiri. "Saya punya banyak momentum di laga ini untuk memenangkan pertandingan. Saya mencoba belajar dari pengalaman saya dengan bermain lebih tenang. Jadi saat kondisi kritis saya mencoba untuk bermain lebih aman dalam mengembalikan bola dan tidak banyak membuat kesalahan sendiri," jelasnya.
Dengan hasil ini, Chiara akan berhadapan dengan wakil Korea Selatan, Kim Ga Ram. Menghadapi babak perempat final Chiara mau melakukan pemulihan fisik dengan baik untuk bisa menghadapi lawan tangguh berikutnya di babak delapan besar. "Saya sekarang melangkah ke perempat final. Jujur tidak ada perasaan tegang dan untuk mempersiapkan pertandingan berikutnya saya mau melakukan recovery terlebih dahulu untuk persiapan esok hari," ujar Chiara
Tunggal putri Indonesia lainnya yang melangkah ke delapan besar adalah Yulia Yosephine Susanto. Pemain kelahiran 19 Oktober 1993 itu melaju seusai menang rubber game melawan wakil Singapura, Yue Yann Jaslyn Hooi, dengan skor 21-17, 15-21, 21-14.
Yulia mengaku sempat kesulitan meladeni permainan tunggal putri ranking 107 dari Singapura. Dengan bermain lebih tenang, juara Malaysia International Challenge 2022 itu bisa mengatasi tekanan untuk akhirnya meraih kemenangan dalam tempo 1 jam 12 menit. "Tidak mudah menghadapi tunggal putri Singapura. Sepanjang laga lawan memberikan perlawanan kepada saya. Bersyukur bisa meraih kemenangan dan melangkah ke perempat final. Saya sekarang sudah di delapan besar dan ingin bermain lebih baik lagi dari babak sebelumnya," paparnya.
Namun, keberhasilan Chiara dan Yulia tidak diikuti oleh Mutiara Ayu Puspitasari, Ruzana dan Bilqis Prasista.
Mutiara terhenti setelah kalah dari wakil Korea Selatan, Kim Min Sun, lewat pertarungan rubber game 21-17, 23-25, 14-21. Sejatinya, juara Badminton Asia Junior Championships 2023 di Yogyakarta itu memiliki momentum yang bagus di awal laga.
Setelah unggul permainan Mutiara sedikit mengendur sehingga wakil negeri ginseng bisa memanfaatkan hal tersebut untuk memegang kendali permainan. Akhirnya tunggal putri peringkat ke-149 dunia itu harus mengakui keunggulan Kim di laga ini lewat pertarungan tiga gim dalam tempo 1 jam 19 menit. "Saya banyak melakukan kesalahan sendiri. Seharusnya saya bisa mengontrol permainan lawan saat sudah unggul dan bermain lebih tenang saat poin-poin kritis," ujar juara Indonesia International Series 2022 itu.
Pemain tunggal putri lainnya yang tersingkir yakni, Ruzana, yang kalah dari wakil Jepang, Hina Akechi, lewat pertarungan ketat 21-23, 21-18, 6-21. Sementara, langkah Bilqis terhenti setelah gagal meredam perlawanan tunggal putri Korea Selatan, Kim Min Sun, dengan skor 7-21, 21-17, 10-21.