Pada laga ini, pasangan yang memulai debut pada Vietnam International Challenge 2024 itu mengaku sempat kehilangan fokus di gim kedua. Saat Lee/Na bisa keluar menyerang, Raymond/Patra banyak melakukan kesalahan sendiri di saat terjadi setting.
Penampilan Raymond/Patra beruntung kembali di gim ketiga setelah tertinggal pada poin-poin kritis. Unggul kecepatan dari Lee/Na, Raymond/Patra mampu tampil apik dan menutup laga dalam tempo 59 menit. "Kami bermain terburu-buru saat kondisi kejar mengejar angka. Lawan banyak bertahan dan kami tidak sabar dalam menyelesaikan peluang saat terjadi setting. Kami kembali dengan bermain lebih tenang dan mengontrol permainan untuk akhirnya meraih kemenangan," ungkap Patra melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Raymond/Patra membuat kesulitan lawannya yang punya tinggi badan menjulang. Dengan bermain lebih sabar, Raymond/Patra mampu membuat lawan yang unggul jangkauan kewalahan di depan net. "Kami tidak gentar melawan pasangan yang lebih tinggi. Kami memanfaatkan kekuatan kami dan mencoba mengeksploitasi lawan yang kesulitan dalam bola-bola di depan net. Strategi kami berhasil dengan membuat lawan kewalahan. Kami mempertahankan tren tersebut sepanjang laga," ujar Patra.
Pada turnamen IIC 2024, Raymond/Patra ingin memberikan pembuktian. Keduanya termotivasi memberikan yang terbaik seusai di dua turnamen sebelumnya tidak meraih hasil maksimal.
Tercatat pada ajang Slovenia Open 2024, pencapaian Raymond/Patra hanya sampai perempat final seusai menyerah di tangan wakil Malaysia, Bryan Jeremy Goonting/M Fazriq Mohamad Razif, dengan skor 21-19, 19-21, 14-21.
Sementara pada Austrian Open 2024 Raymond/Patra tersingkir di babak 32 besar setelah kalah dari wakil Malaysia, Choi Jian Sheng/Wong Vin Sean, dengan skor 18-21, 21-23. "Melihat tren di turnamen sebelumnya pada Slovenia Open 2024 dan Austrian Open 2024 tentu kami ingin bermain lebih baik di Indonesia International Challenge 2024. Kami bersyukur sejauh dengan hasil yang kami raih di sini," tanggap Patra.
Di semifinal Raymond/Patra akan berhadapan dengan wakil Thailand, Chaloempon Charoenkitamorn/Worrapol Thongsa-Nga. Pada laga sebelumnya wakil negeri "Gajah Putih" itu mengalahkan ganda putra Jepang, Keiichiro Matsui/Katsuki Tamate lewat pertarungan ketat 21-15, 14-21, 21-14.
Dari sektor ganda putra, Raymond/Patra menjadi satu-satunya wakil Indonesia. Pasangan lainnya, Berry Angriawan/Rian Agung Saputro dan Hardianto/Ade Yusuf Santoso, tersisih di perempat final.
Berry/Rian gagal mempertahankan gelar juara setelah kalah dari wakil Korea Selatan, Ki Dong Ju/Kim Jae Hyeon, dengan skor 13-21, 19-21. Sementara, Hardianto/Ade harus mengakui unggulan ketiga asal Jepang, Takumi Nomura/Yuichi Shimogami, dengan skor 10-21, 10-21.