Berlaga di GOR Remaja Pekanbaru, Riau, Selasa (20/8), Reza mengaku sempat kesulitan untuk mengatasi permainan cepat lawannya di depan net pada gim pertama.
Setelah melakukan perubahan strategi, Reza mampu mengambil alih permainan dan unggul jauh di gim kedua. Pada gim penentuan Reza yang sedikit di atas angin akhirnya mampu mempertahankan keunggulan untuk akhirnya meraih kemenangan dalam tempo 54 menit. "Pada laga ini saya sedikit salah menerapkan strategi dalam saat bermain di depan net. Hal tersebut kemudian saya evaluasi bersama dengan pelatih sehingga akhirnya mampu membuat lawan kewalahan," ungkap Reza melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Pemain asal Takalar, Sulawesi Selatan, itu, sedikit memberikan pembuktian setelah dalam beberapa turnamen terakhir tidak bermain dengan maksimal. IIC 2024 dijadikan alumnus SMA Yapip Sungguminasa itu menjadi momen kebangkitan. "Tentu beban masih ada di pundak saya karena saya baru melangkah ke 32 besar. Menghadapi setiap babaknya tentu saya pengin memberikan yang terbaik dan tidak mau terbebani," ungkap Reza.
Pada babak 32 besar, Reza sudah ditunggu wakil India, Saneeth Dayanand yang pada laga sebelumnya mengatasi pemain asal Malaysia, Samuel Lee, dengan skor 21-16, 21-14.
Kegemilangan Reza tidak diikuti Bismo Raya Oktora. Pemain kelahiran 30 Oktober 2006 itu tersingkir di 64 besar seusai menyerah dari wakil Korea Selatan, Cho Geonyeop, dengan skor 19-21, 16-21.
Dengan hasil ini, wakil "Merah Putih" dari sektor tunggal putra yang sudah memastikan diri ke 32 besar yakni Moh. Zaki Ubaidillah, Krishna Adi Nugraha, Yohanes Saut Marcellyno, Henrikho Wibowo Kho, Prahdiska Bagas Shujiwo, Shesar Hiren Rhustavito, dan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay.