Pemain tunggal putri peringkat ke-133 dunia itu sejak awal mencoba mengambil inisiatif menyerang. Strategi tersebut tidak berjalan dengan baik seusai Chiara terlihat bermain di bawah tekanan lawan, sehingga akhirnya tertinggal di gim pembuka.
Selepas melakukan evaluasi, beberapa perubahan mulai terlihat dan runner-up BWF World Junior Championships 2023 itu mampu bermain ofensif. Performa runner-up Austrian Open 2024 tersebut mulai stabil sehingga nyaman dalam menyerang dan mampu meraih kemenangan di laga ini dalam tempo 62 menit.
"Pada pertandingan ini saya mencoba memegang kendali permainan. Saya tidak banyak memberikan lawan menyerang," ungkap pemain binaan PB Djarum ini melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Laga menghadapi Kim Ga Ram tidak mudah karena lawan juga punya pukulan yang keras dan akurat. Saya berupaya untuk bisa menyulitkan lawan dengan menyerang melalui bola-bola lob. Terlihat lawan kesulitan dalam mengembalikan bola karena dalam melangkah agak berat," Chiara, memaparkan.
Dalam perebutan tiket final, Chiara akan bertemu dengan Riko Gunji asal Jepang. Menghadapi pertandingan babak empat besar Chiara bertekad untuk tampil lebih baik lagi dengan melakukan pemulihan fisik terlebih dahulu. "Sekarang saya mau melakukan recovery terlebih dahulu. Juga mempersiapkan diri dengan baik sambil mempelajari permainan lawan untuk mencari kelebihan dan kelemahannya," tutur Chiara.
Hasil ini membuat Chiara menjadi satu-satunya wakil tersisa di sektor tunggal putri, setelah Yulia Yosephine Susanto tersisih di babak delapan besar. Pemain kelahiran 19 Oktober 1993 itu tersingkir setelah kalah dari Hina Akechi (Jepang) dengan skor identik 12-21, 12-21.