Pasangan yang memulai debut pada IIC 2024 Pekanbaru itu mengaku sempat kehilangan fokus di gim kedua. Saat sudah unggul di gim pertama, Jafar/Felisha sejatinya masih bisa memegang kendali permainan. Sayang, permainan juara Indonesia Masters 2024 Super 100 di Pekanbaru itu mengendur sehingga dipaksa bermain tiga gim.
Di gim penentuan, Jafar/Felisa kemudian tancap gas untuk bisa meraih kemenangan dan menyegel tiket final IIC 2024 di Surabaya. "Permainan kami hari ini sejatinya lebih nyaman ketimbang pertandingan sebelumnya. Dari segi fokus kami banyak mengendur sehingga di gim kedua kami kehilangan banyak poin dan akhirnya tertinggal," ungkap Jafar melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Kami banyak bermain ragu-ragu saat sudah unggul di gim pertama. Seharusnya kami bisa mempertahankan tempo permainan dan menyelesaikan laga dengan lebih baik. Tentu hal ini menjadi evaluasi kami ke depannya," Felisha, menambahkan.
Menghadapi partai final, Jafar/Felisha bertekad untuk bisa meraih gelar juara. Wajar sejatinya keduanya termotivasi mengingat pada IIC 2024 di Pekanbaru juga menjadi yang terbaik. Saat itu di GOR Remaja Pekanbaru, Jafar/Felisha naik podium seusai mengalahkan rekan satu negaranya, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil, dengan skor 21-18, 21-10. "Kami sangat senang kembali bisa berlaga di partai final. Kami sudah mempersiapkan semuanya dalam latihan sehingga dengan hasil yang kami raih saat ini membuat kami senang. Tentu kami tidak mau sampai di sini, kami ingin datang ke final esok hari dan merebut gelar juara lagi," papar Jafar.
"Kami tidak punya tekanan sejauh ini. Kami datang tanpa beban dan hal itu membuat keuntungan buat kami. Kami ingin memberikan yang terbaik dan membenahi beberapa kesalahan yang masih kami buat dalam laga ini," demikian Felisha.