Pada laga ini, tunggal putri berperingkat ke-97 dunia tersebut mengaku senang bisa menerapkan strategi yang diinginkan sejak awal laga. Dengan bermain menekan, juara Slovenia International 2021 itu mampu mengontrol pertandingan untuk akhirnya meraih kemenangan dalam tempo 37 menit.
"Secara pertandingan pada laga kali ini berjalan dengan seusai rencana saya. Saya sudah mempersiapkan diri menghadapi semifinal dengan berdiskusi bersama pelatih. Lawan terlihat kesulitan dan kurang nyaman dalam bermain sehingga saya bisa menyerang sejak awal laga," ungkap juara Indonesia International Series 2022 itu melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Dengan kemenangan ini, Mutiara di final akan menghadapi wakil Thailand, Yataweemin Ketklieng, yang di laga sebelumnya mengalahkan tunggal putri Malaysia, Ling Ching Wong, dengan skor 13-21, 21-17, 21-16.
Menghadapi partai final, juara Badminton Asia Junior Championships 2023 bertekad memberikan yang terrbaik. Wajar sejatinya pemain asal Ngawi itu termotivasi memberikan yang terbaik seusai pada tahun ini prestasi terbaiknya baru menembus final pada International Challenge 2024 di Thailand.
Saat itu, Mutiara gagal naik podium tertinggi seusai di partai final menyerah dari tunggal putri Jepang, Riko Gunji, dengan skor 14-21, 15-21. "Senang rasanya bisa ke partai final. Harapannya tentu semoga besok bisa memberikan yang terbaik dan bermain lebih baik lagi," ungkapnya.
"Saya rasa pertandingan esok hari tentang siapa yang paling siap. Pastinya saya ingin siap sejak awal laga untuk bisa meraih hasil yang maksimal," Mutiara, menambahkan.