Pemain asal Ngawi itu mengaku sedikit kesulitan beradaptasi dengan kondisi arena pertandingan yang banyak embusan angin. Dengan bermain lebih tenang dan semangat ingin meraih kemenangan, tunggal putri peringkat ke-97 dunia itu akhirnya menang lewat rubber game dalam tempo 65 menit.
"Pada laga ini saya kesulitan mengembangkan permainan di sisi lapangan yang banyak berembus angin. Adanya faktor tersebut membuat saya sulit untuk menerapkan strategi saya inginkan dan akhirnya tertinggal. Dengan adanya motivasi dari pelatih membuat saya terus termotivasi untuk bisa meraih kemenangan dan akhirnya melangkah ke semifinal," jelas Mutiara melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Menghadapi rekan satu negara di perempat final membuat Mutiara termotivasi. Juara Badminton Asia Junior Championships 2023 itu ingin memberikan pembuktian bahwa dengan kerja keras yang dilakukan bisa meraih hasil maksimal. "Saya punya motivasi untuk bisa memberikan yang terbaik. Saat ini saya sedang berproses ke arah yang lebih baik dan ke depannya saya ingin meraih kemenangan di semifinal dan melangkah ke partai puncak," ujar juara Indonesia International Series 2022 itu.
DI babak empat besar, Mutiara akan menghadapi wakil Malaysia, Karupathevan Letshanaa, yang meraih kemenangan atas tunggal putri Hong Kong, Saloni Samirbhai Mehta, lewat pertarungan rubber game 21-11, 19-21, 21-12.
Namun, kemenangan Mutiara tidak diikuti oleh Kyla Legiana Agatha yang tersingkir di perempat final. Pemain kelahiran 18 Agustus 2003 itu kalah dari wakil Thailand, Yataweemin Ketklieng, dengan skor 12-21, 17-21.
Pada laga ini Kyla mengaku tidak bisa melancarkan serangan dengan nyaman seusai lawan bisa membaca strateginya dengan baik. Alhasil tunggal putri peringkat ke-157 dunia itu menyerah di laga ini dalam tempo 44 menit. "Saya tidak bisa menerapkan pola permainan yang saya inginkan. Sejak awal saya penasaran sehingga banyak tertinggal di laga ini. Tentu saya banyak belajar dengan harus lebih sabar dalam menerapkan pola yang saya inginkan," ungkapnya.
Hasil pada IIC 2024 di Surabaya tidak begitu memuaskan buat Kyla. Semifinalis Austrian Open 2024 itu bertekad tampil lebih baik lagi pada pekan depan saat berlaga pada ajang Indonesia Masters 2024 Super 100 di Surabaya. "Setelah tampil di turnamen ini saya akan melakukan evaluasi lagi terutama gaya bermain saya. Ke depannya dalam bermain tidak boleh bermain terburu-buru dan harus lebih banyak mengatur tempo," pungkasnya.