“Saya merasa belum menemukan permainan di awal-awal, start nya telat, waktu masuk lapangan belum in mainnya,” ujar Marcus usai pertandingan.
“Mereka permainannya cepat, tenaganya kuat dan penempatan bola silangnya bagus,” ujar Marcus.
Sejak game pertama, pertandingan sudah berlangsung seru, dimana kedua pasangan saling menekan. Game pertama mampu dimenangkan Kevin/Marcus lewat serangan-serangan mereka. Namun pada game kedua, Kevin/Marcus beberapa kali melakukan kesalahan beruntun.
Hal ini dimanfaatkan oleh Isriyanet/Namdash untuk terus menekan dan menyerang dengan smash-smash keras hingga membuat Kevin/Marcus jatuh bangun. Pasangan Thailand kerap unggul dalam perolehan angka di game kedua, mereka memimpin jauh hingga 14-9.
Lima poin beruntun yang direbut Kevin/Marcus membuat kedudukan menjadi imbang 14-14, inilah menjadi titik balik kebangkitan Kevin/Marcus di game kedua. Namun pertarungan belum usai, Isriyanet/Namdash membuka peluang untuk dimainkannya game ketiga saat memimpin dalam kedudukan game point 20-19.
Namun Kevin/Marcus kembali mencuri kesempatan dan menyamakan kedudukan menjadi 20-20. Kevin/Marcus yang sudah beberapa kali dalam kedudukan match point, juga belum berhasil menyelesaikan permainan, hingga akhirnya permainan berakhir dengan skor 28-26.
“Di saat-saat kritis, kami tetap berusaha tenang dan fokus poin demi poin. Kami tidak mau menyerah walaupu ketinggalan, kan ini belum game, jadi masih ada kesempatan,” jelas Kevin.
Di babak perempat final, Kevin/Marcus akan berhadapan dengan wakil tuan rumah, Manu Attri/Reddy B. Sumeeth, yang mampu mengalahkan kompatriot mereka Tushar Sharma/Chandrabhusan Tripathi.
“Mengevaluasi penampilan hari ini, kalau saya sih harus lebih siap lagi startnya. Soalnya di sini udaranya dingin, jadi pemanasannya harus lebih bagus,” ucap Marcus.