"Tadi pertandingan yang berjalan begitu ketat. Jarak poinnya juga sangat ketat. Dari awal sampai akhir, kami kejar-kejaran poin terus. Sampai akhir pun, poinnya begitu rapat," tanggap Anthony, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
Lebih lanjut Anthony mengungkapkan, "perang" adu strategi antara kedua pemain terjadi sejak awal gim pembuka. Ia pun berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi kesalahan, kala perlawanan sengit terus digencarkan oleh Lu. "Dalam pertandingan tadi, masing-masing pemain sering dapat poin karena lawan dan saya sering mati sendiri," katanya.
Pada gim penentu, Anthony mengambil inisiatif untuk menerapkan pola menyerang dan menekan. Alhasil, atlet asal klub SGS-PLN Bandung itu berhasil membuka peluang untuk mengunci kemenangan. Namun, saat unggul 19-15, Anthony justru kembali kerap melakukan kesalahan sendiri. "Pukulan selalu out. Selain itu serangan saya juga sudah diantisipasi lawan," tutur Anthony.
"Setelah kedudukan 19-19 di gim ketiga, saya berusaha tetap tenang karena pertandingan belum selesai juga. Kita berdua sebenarnya sama-sama tegang. Meski begitu, saya tetap berinisiatif lebih menyerang dan tekanannya ditingkatkan," tambahnya.
Usai menuntaskan laga yang menguras stamina ini, Anthony akan bertemu Kantaphon Wangcharoen di babak kedua. Atlet asal Thailand itu juga mengemas kemenangan tiga gim atas Kenta Nishimoto dari Jepang pada babak pertama. "Saya mau fokus pada diri sendiri. Saya mau revovery dulu, makan yang bagus, dan istirahat cukup, agar besok bisa bermain lebih baik lagi," pungkasnya.