"Bersyukur saya bisa memenangi pertandingan. Ini untuk kali pertama di tahun 2023 saya bisa lolos ke perempat final," tanggap Jojo, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Gim pertama saya bisa mengontrol permainan lawan. Sementara di gim kedua, terjadi perubahan. Gantian saya yang dikontrol. Di gim kedua saya sempat blank," Jojo, menambahkan.
Lebih lanjut atlet asal klub PB Tangkas ini mengaku seolah mendapat "angin" untuk menuntaskan gim terakhir. Saban kali memetik angka, Jojo berupaya untuk langsung memungut kok dan langsung memulai servis. "Ini untuk berusaha mendapatkan poin berikutnya dan mengganggu momentum lawan untuk bangkit," tuturnya.
"Lawan bagus, serangan juga tajam. Cuma saya belum terbiasa menghadapi lawan pemain kidal. Beberapa kali saya salah dalam membuang bola. Ini menjadi kebiasaan berbeda bagi saya. Beberapa kali 'buangan' bola yang salah dan malah mengenakkan lawan (untuk) menyerang," jelasnya.
Di lain sisi, Jojo merasa sudah dapat beradaptasi dengan hawa dingin di New Delhi. Selain itu, menurutnya, arena pertandingan pun relatif tidak berangin sehingga membuatnya lebih leluasa dalam mengontrol kok. "Di sini rasannya saya bisa bermain baik," kata Jojo.
"Ini berbeda dengan di Malaysia lalu," tambahnya.
Usai berlaga, Jojo mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan publik India serta suporter "Merah Putih" yang tak henti-hentinya mendukungnya saat berhadapan dengan pemain berperingkat 11 dunia tersebut. "Terima kasih suporter India dan penonton Indonesia yang terus mendukung saya. Saya tidak menyangka akan didukung seperti itu. Maklum, saya kira, saya tidak dikenal di India," pungkasnya.