Kedua pemain saling berbalas kemenangan pada dua gim sebelum gim penentu menjadi milik Cheuk Yiu. "Pertama-tama mengucap syukur walau hasilnya bukan yang terbaik. Saya dan lawan pasti sudah sama-sama menyiapkan strategi satu sama lain," kata pebulu tangkis 27 tahun itu, sebagaimana dilaporkan Antara.
"Dari tipikal kami mirip, tipe yang menyerang jadi tadi di gim pertama dia berhasil menguasai pertandingan, sebaliknya di gim kedua saya yang bisa mengendalikan," Anthony, menambahkan.
Pemain asal klub SGS-PLN Bandung ini lalu mengatakan, kunci kekalahannya ada di setelah interval gim ketiga atau gim penentuan. Pada gim itu, ia bermain sengit sejak awal dimana skor kerap dihiasi dengan sama kuat 5-5, 6-6, 7-7, hingga 10-10 sebelum akhirnya Cheuk Yiu menutup interval dengan keunggulan 11-10.
Menurutnya, seleps interval gim ketiga sang lawan mengubah cara bermainnya dan sementara itu, ia tidak kunjung menemukan ritme bermain hingga berujung menyerah 13-21. "Kuncinya di gim ketiga terutama setelah interval, dia menjadi lebih sabar dan mengubah pola permainan. Sementara saya kurang bisa menemukan ritmenya lagi dan banyak melakukan kesalahan sendiri," jelasnya.
Ia pun berharap dapat tampil dengan hasil lebih baik di Indonesia Masters 2024, 23-28 Januari, setelah gagal tampil maksimal di dua turnamen sebelumnya, Malaysia Open 2024 dan India Open 2024. "Semoga di Indonesia Masters minggu depan bisa lebih baik dari pola permainan, feeling pertandingannya juga karena ini penting," kata Anthony.
"Dari dua turnamen ini bisa meningkat terus performanya," pungkasnya.