Berlaga di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu (1/10), Ester yang menang dalam pertarungan tiga gim 16-21, 23-21, 21-16 melakukannya dengan cara luar biasa. Setelah kalah di gim pertama, Ester juga tertinggal 17-20 di gim kedua. Tapi semangat pantang menyerahnya mampu menyelamatkan tiga match point lawan, bahkan membalikannya menjadi kemenangan.
Di gim ketiga, situasi serupa kembali terjadi. Ester sempat tertinggal 7-12 sebelum mengejar dan memenangkan pertandingan. "Rasanya senang bisa ke final. Hasil ini lebih baik dari International Series minggu lalu," katanya, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Tidak menyangka juga bisa sejauh ini," Ester, menambahkan.
"Gim pertama saya banyak mati sendiri, jadi lawan mengontrol penuh permainan. Di gim kedua dan ketiga saat tertinggal saya hanya modal tenang dan nekat. Tidak mau kalah karena memang pertandingan kan belum selesai. Kalau secara pola, saya lebih mempercepat permainan depan dan karena dia serangannya bagus jadi saya membatasi untuk tidak banyak mengangkat bola," jelasnya.
Sudah tiba di final, Ester mengaku ingin kembali tampil sebaik mungkin. "Besok (Minggu, 2/10) saya ingin tampil sebaik mungkin, fight saja dan disiapkan strateginya. Semangat tidak mau kalahnya juga harus keluar," tutur atlet kelahiran Jayapura, Papua, ini.
Indonesia memastikan gelar juara di sektor tunggal putri karena lawan Ester di final adalah Komang Ayu Cahya Dewi.