"Lawan tadi, kuat. Saya mencoba semaksimal mungkin dan beruntung saya berhasil," ungkap Makino usai pertandingan.
Usai mengemas kemenangan pada gim pertama, Makino justru berkali-kali dihadapkan dengan permainan netting dari Christian. Ia pun mengakui kepiawaian atlet asal Pati, Jawa Tengah, itu, dalam permainan di depan net.
Pada gim penentu, Makino mengaku mendapatkan keuntungan dari kondisi lapangan yang cukup berangin. Sementara, Christian tampak cukup kerepotan untuk menahan gempuran serangan dari pemain negeri sakura tersebut. "Saya memang menang angin. Kesempatan ini saya manfaatkan untuk meraih poin sebanyak-banyaknya," tutur pemain berperingkat 588 dunia tersebut.
"Lawan terlihat agak grogi dengan permainannya dan banyak mati sendiri, sehingga saya mencoba memanfaatkan momen-momen penting tersebut. Itu yang membuat saya menang di gim ketiga," Makino, menambahkan.
Dengan bermodalkan dua kemenangan terakhir, Makino optimistis dapat melangkah lebih jauh di turnamen ini. Namun, pemain asal klub Hitachi ini mengakui, lawan-lawan berat khususnya para wakil tuan rumah, siap menjegal di babak-babak berikutnya. "Saya masih muda dan lebih junior ketimbang pemain-pemain lain, terutama pemain-pemain Indonesia. Tapi saya ingin menang di setiap pertandingan dan mudah-mudahan bisa menjadi juara," pungkasnya.
Di babak delapan besar, Makino bertemu dengan tunggal putra Indonesia Iqbal Diaz Syahputra.