Dalam laga yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, baik Mutiara maupun Saifi merasa agak sulit mengontrol permainan lantaran kondisi lapangan yang berangin. "Senang bisa mengalahkan senior (lagi), tapi kurang puas dengan penampilan hari ini," kata Mutiara, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Karena tadi di lapangan kondisi angin berbalik dibanding ketika saat di International Series. Sisi lapangan yang biasanya kalah angin, jadi menang angin. Saya rasa Kak Saifi juga sama-sama tidak enak tadi," tambah atlet kelahiran Ngawi, Jawa Timur ini.
Atlet asal klub PB Djarum ini menyatakan, kunci kemenangannya di laga hari pembuka turnamen ini adalah bermain rapi. "Hari ini saya pegang permainan depannya dan coba bermain rapi. Mengontrol bola untuk tidak diarahkan ke sudut yang terlalu pojok," tuturnya.
"Karena kalau terlalu dorong ke belakang dan terlalu pojok bolanya bisa out," Mutiara, menambahkan.
Ulangan final tunggal putri Indonesia International Series 2022 pun terjadi di babak 16 besar, Mutiara kembali bersua Stephanie Widjaja. "Di kondisi lapangan yang sekarang, lawan Kak Stephanie saya mau matangkan pola permainan saja," jelas Mutiara.
"Peluang tetap 50:50 saya rasa. Tidak ada yang merasa lebih unggul karena kondisi fisik sudah sama-sama capek," pungkasnya.