Kedua pemain sepikiran, bermain "aman" menjadi obat yang mujarab dalam melalui poin demi poin di setiap pertandingan. "Kita maunya main safe dulu, meski memang kondisi lapangan yang anginnya lumayan kencang. Jadi pukulan saya sering nggak pas, antara menyangkut dan keluar," ungkap Titis, usai pertandingan.
"Jadi, saya masih belum bisa secara penuh menguasai dan mengontrol pukulan," Titis, menambahkan.
Hal hampir serupa juga dilontarkan oleh Bernadine, yang menilai kondisi lapangan berangin cukup merepotkan keduanya saat meladeni permainan Supamart/Pattaraporn. Kedua pasangan pun bertarung sengit di dua gim pada pertandingan ini, bahkan penentuan pemenang pertandingan harus melalui setting.
"Di poin-poin penting, terutama di gim kedua itu, bagi kita yang penting adalah bola masuk dulu dan poin. Pokoknya (pukulan diarahkan) nggak di pinggir-pinggir, main safe dulu," Bernadine, menjelaskan.
Usai mengunci kemenangan di babak 16 besar, pasangan yang bergabung dengan klub PB Djarum pada 2008 ini bakal berjumpa dengan Ridya Aulia Fatasya/Kelly Larissa, dua senior mereka yang kini menghuni pelatnas Cipayung. Kembali Bernadine menegaskan, permainan terbaik mereka akan disuguhkan di laga yang berlangsung pada Jumat (30/9) siang. "Kita memang kalah level, mereka lebih tinggi peringkatnya. Tapi kita aka berupaya, coba terus," katanya.
"Keluarin kemampuan yang terbaik dulu," demikian Titis.