"Puji Tuhan, di hari Minggu ini kami bisa mencapai seperti yang kami harapkan. Memang masih ada yang luput, tetapi segala kesulitan ini akhirnya bisa dilewati," ujar Gloria, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Alhamdulillah bisa juara di sini. Ini hasil yang baik. Saya pun bersyukur dengan kemenangan ini. Ini menjadi gelar kedua kami setelah menjadi juara di Denmark Masters, Juni silam," Dejan, menambahkan.
Dejan/Gloria bisa menjadi kampiun berkat penampilan yang lebih kompak dan solid, terutama di poin-poin kritis di gim ketiga. Sempat memimpin 19-14, Dejan/Gloria bisa tersusul dan malah terjadi setting 20-20. Namun, berkat keyakinan dan lebih fokus, mereka akhirnya bisa jadi juara. "Ketika tersusul, modal kami masing-masing hanya ingin fokus ke permainan saja. Ternyata berhasil dan lawan malah membuat kesalahan sendiri," kata Dejan.
"Kita akui, lawan memang bermain bagus. Sementara kami pun sebenarnya juga sudah maksimal. Hanya, terutama di poin-poin kritis, kami malah membuat kesalahan sendiri," Melati, mengomentari permainan lawannya.
Kemenangan di Yogyakarta ini menjadi tambahan modal bagi Dejan/Gloria untuk menghadapi Vietnam Terbuka Super 100 yang bergulir pekan depan di Ho Chi Minh City. "Besok (Senin, 26/9) kami berangkat ke Vietnam. Kemenangan ini tentu menjadi modal kami," kata Dejan.
Secara khusus, Gloria juga mengapresiasi dukungan penonton yang memadati arena. Hadirnya penonton ini pun diakuinya bisa mengobati rasa kangennya setelah pada turnamen sebelumnya Gloria tampil tanpa kehadiran penonton. "Bersyukur saya bisa menang dan membayar rasa kangen. Hadirnya penonton bisa mengobati rasa kangen saya," tutur Gloria.