"Hari ini lawan saya berbeda dari kemarin-kemarin. Alvi, kan, kidal, jadi tadi agak berbeda membaca bolanya," kata Ikhsan, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Dari awal saya sudah mengira, tidak akan mudah melewati Alvi. Di gim pertama saya sempat tertekan, tapi saya coba keluar dari tekanan itu. Stabil raih poin per poin untuk mengimbangi dia. Di gim kedua saya salah dari kesiapannya di poin akhir, setelah mengejar dari 16-20 ke 20-20, fokus saya malah hilang dan kecolongan," Ikhsan, menjelaskan.
"Di gim ketiga saya lebih tahan fokus dan pikirannya saja," tambahnya.
Di semifinal, Ikhsan kembali akan ditantang rekan satu pelatnas, Alwi Farhan, yang di babak delapan besar sukses meredam perlawanan wakil Jepang, Keita Makino, lewat dua gim langsung 21-10, 21-13. "Besok lawan Alwi harus main maksimal lagi. Jangan lihat dia kawan di pelatnas atau apa, harus terus berjuang. Karena kan nasib menang kalah kita sendiri yang tanggung," kata atlet klub PB Djarum tersebut.
"Beban sebagai unggulan pertama itu mungkin ada, tapi saya jadikan itu sebuah motivasi. Buat apa jadi beban kalau akhirnya tidak bisa main maksimal. Amit-amit saya kalah nanti setidaknya saya sudah main all out," pungkasnya.