Dalam pertandingan di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (25/9) sore, Ririn/Virni kehilangan gim pembuka. Bahkan di interval gim ketiga, Ririn/Virni juga sempat ketinggalan 6-11. Namun, berbekal pengalaman, mereka bisa bangkit.
"Kami bersyukur Alhamdulillah diberi juara. Tidak mengira juga akhirnya bisa menang setelah ketinggalan di gim ketiga. Tadi modal kami hanya saling menyemangati saat tampil di lapangan," kata Ririn, mantan penghuni pelatnas Cipayung.
"Alhamdulillah untuk kali pertama kami bisa juara di kejuaraan internasional. Ini jadi penambah semangat," ujar Virni.
Di babak empat besar Ririn/Virni merebut tiket ke laga terakhir setelah mengandaskan harapan wakil Taiwan, Sung Yu-Hsuan/Wang Szu-Min, 21-13, 16-21, 21-14. Kemenangan Ririn/Virni di semifinal ini sekaligus memastikan tercipta "all Indonesian finals" di semua nomor. Sementara, Ridya/Kelly sukses maju ke final dengan mengatasi perlawanan Marsheilla Gischa Islami/Saili Lin 21-17, 21-17.
Menurut Ririn, kunci keberhasilan menjadi juara untuk kali pertama di turnamen internasional ini adalah saling memberi dukungan. Saat ketinggalan seperti di interval gim ketiga, keduanya terus berjuang dan pantang menyerah. "Kami terus berusaha untuk tidak gampang menyerah," jelasnya
"Terus berjuang. Sebelum angka 21, kami tidak boleh menyerah. Ternyata pelan-pelan bisa dan berhasil," demikian Ririn.