"Senang akhirnya kami bisa juara, kendati dari turnamen level internasional series. Ini untuk pertama kali kami bisa juara di level internasional dalam debut kami. Terima kasih kepada Kaltara Jaya Abadi Tarakan yang terus mendukung kami," kata Eko, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Alhamdulillah, akhirnya kami bisa dikasih juara. Semoga dengan hasil ini, kami ke depan bisa lebih baik lagi," tambah Ade.
Eko/Ade merebut tiket ke final dengan menyingkirkan Muh. Putra Erwiansyah/Patra Harapan Rindorindo, 21-14, 21-12. Sementara Reinard/Kenas lolos ke partai pamungkas setelah mengandaskan perlawanan Raymond Indra/Daniel Edgar Marvino, 21-16, 21-11.
Menurut Eko, kunci kemenangan ini karena mereka bisa berkomunikasi dengan baik dan mengandalkan keyakinan di tengah lapangan. Selain itu, keberhasilan jadi jawara tersebut juga berkat kebersamaan yang dijalin sejak keduanya keluar dari pelatnas Cipayung, dua tahun silam.
"Kami berdua masih memiliki ambisi juara. Setelah keluar pelatnas, kami rajin mengikuti kejuaraan level tarkam yang banyak digelar di berbagai kota di Tanah Air. Ini adalah kemenangan pertama kami di turnamen level internasional yang juga pertama kali kami ikuti," tutur Ade.
"Kami saat ini tidak memiliki ranking internasional. Makanya, kami harus merangkak lagi dari kejuaraan-kejuaraan level bawah dulu," kata Eko.
Setelah berjaya di kota gudeg, Eko/Ade siap meneruskan perjuangannya dengan tampil ke turnamen Internasional Challenge dan Super 100 yang akan berlangsung di Malang, Oktober mendatang. "Semoga di Malang nanti, hasilnya juga menggembirakan," demikian Eko.