Menghadapi ganda Malaysia, Rafiddias/Vita berhasil memimpin terus perolehan angka di game pembuka. Mereka bisa menutup game pertama 21-18. Memasuki game kedua, Rafiddias/Vita sebenarnya bisa memimpin pertandingan di paruh awal. Sayang, kesalahan beruntun dan salah antisipasi bola membuat mereka kerap kehilangan angka. Mereka pun akhirnya harus menyerah 16-21 dan harus memainkan game ketiga.
Di game penentu, laga yang disaksikan oleh penonton di Graha Cakrawala ini pun berlangsung ketat. Angka kembar kerap terjadi. Sempat tertinggal 16-18, Rafiddias/Vita yang baru dipasangkan dalam beberapa turnamen nasional ini bisa meraih empat angka beruntun untuk balik memimpin 20-18 sebelum menutup pertandingan dengan 21-19.
"Kami pasangan baru, jadi tadi di lapangan memang masih penyesuaian saja. Karena bawa pemain junior pasti akan ada tantangannya sendiri bagi saya. Di game kedua pun kami justru malah balik tertekan saat lawan mulai mengejar, itu yang jadi faktor kekalahan kami di game kedua. Tetapi di game kedua, justru yang terjadi sebaliknya. Kami bisa balik menekan saat mereka memimpin," ujar Vita usai laga.
Di babak kedua Rafiddias/Vita sudah dinanti oleh duet Pelatnas, Lukhi Apri Nugroho/Zakia Ulfa. Mereka melaju ke babak kedua tanpa bertanding setelah Trikusuma Wardhana/Variella Aprilsasi Putri Lejarsari batal bertanding.
Kejutan pun sudah terjadi di babak pertama ini. Unggulan empat, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja harus langsung terhenti. Yang menghentikan langkah mereka adalah pasangan debutan, Alfian Eko Prasetya yang baru kali pertama berpasangan dengan Masita Mahmudin. Edi/Gloria dipaksa menyerah 13-21, 21-15 19-21.
Jika Alfian/Masita bisa melaju, maka pasangan debutan lainnya, Riky Widianto yang turun bersama Annisa Saufika justru harus langsung tersingkir. Mereka dipaksa mengakui keunggulan ganda Tiongkok, Li Junhui/Huang Dongping dengan 19-21 dan 13-21.
sumber : pbdjarum.org