Di sector tunggal putra misalnya, pemain level 10 besar dunia akan tampil. Diantaranya Srikanth Kidambi (India), Victor Axelsen (Denmark), hingga Chen Long (Tiongkok). Sementara dari tunggal putri, nama-nama seperti Carolina Marin (Spanyol), Pusarla V. Sindhu (India), Tai Tzu Ying (Taiwan), sampai Sung Ji Hyun (Korea) dipastikan akan ikut berlaga.
Di sektor ganda tak kalah ketat. Pasangan papan atas seperti di ganda putra misalnya Li Junhui/Liu Yuchen (Tiongkok), Liu Cheng/Zhang Nan (Tiongkok), serta wakil Merah Putih seperti Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon bakal turut ambil bagian.
Sedangkan di sektor ganda putri, pemain top seperti Chen Qingchen/Jia Yifan (Tiongkok), Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo (Jepang), dan Christina Padresen/Kamilla Ryterr Juhl (Denmark) juga akan terlibat di turnamen ini. Dan di ganda campuran, pasangan emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir bakal turun untuk bersaing dengan para pasangan kuat dunia saat ini.
Hadirnya para bintang bulutangkis ini tidak terlepas dari perubahan status kejuaraan Indonesia Masters yang pada tahun-tahun sebelumnya berada di level Grand Prix Gold. Mulai tahun ini Badminton World Badminton Federation (BWF) menaikan status Indonesia Masters menjadi level grade dua level empat yang setara turnamen Superseries.
“Dengan naiknya level Daihatsu Indonesia Masters menjadi Superseries, hal ini menjadi magnet bagi pebulutangkis top dunia untuk terlibat di turnamen ini. Persaingan pasti semakin ketat, tetapi Ini bagus untuk ajang pembuktian para pemain Indonesia untuk menghadapi kerasnya kompetisi sepanjang 2018,” Ujar Achmad Budiharto , selaku ketua Panitia Pelaksana, dalam acara jumpa pers yang berlangsung di Holtel Sultan, Senin (22/1).
Tak hanya itu, menurut Budiharto yang juga menjabat sebagai Sekertaris Jendral PBSI ini, ajang Daihatsu Indonesia Masters 2018 yang berlangsung di Istora kali ini, sebagai ajang persiapan menuju Asian Games mendatang.
“Di sisi lain, ini juga akan menjadi sarana persiapan venue , dalam hal ini Istora Senayan yang baru saja selesai di Renovasi. Terlebih ke depan akan ada ajang bulutangkis yang lebih bergengsi seperti Indonesa Open di bulan Juli dan Asian Games di bulan Agustus, jadi bisa dikatakan turnamen ini sebagai Road to Asian Games bagi pemain Indonesia,” sambungnya.