Sempat tertinggal di game pertama, Kevin/Marcus mampu bangkit dan merebut dua game selanjutnya. Diakui keduanya jika mereka sempat terganggu oleh masalah konsentrasi pada awal pertandingan.

“Di game pertama kami sudah unggul jauh, kemudian kami hilang konsentrasi dan banyak kesalahan sendiri. Di game kedua kami lebih fokus,” kata Kevin.

Sementara itu saat ditanya seberapa besar keinginan mereka untuk menjadi juara di Istora, keduanya mengaku hanya ingin fokus satu-satu dan bermain dengan baik disetiap pertandingan.

“Juara di Istora sih kepingin, cuma kan kami tidak bisa pastikan juga. Besok tidak ada yang tahu, yang pasti kami ingin melakukan yang terbaik,” kata Marcus.

Herry Iman Pierngadi selaku pelatih ganda putra Indonesia menambahkan jika kans atau peluang untuk Kevin/Marcus untuk juara di Indonesia Masters sebenarnya cukup besar.

“Kans mereka besar, tapi jangan lupa, semua pemain dunia targetnya mau mengalakan Kevin/Marcus. Jangan lengah, harus siap persiapkan strateginya, tiap pasangan itu mainnya tidak sama, jadi mereka harus mengamati kelemahan dan kelebihan lawan,” beber Herry.

“Kalau main di Istora atmosfernya agak beda dengan main di luar negeri, karena dukungan masyarakat Indonesia luar biasa, selalu pengen lihat jagoannya meraih kemenangan, ini salah satu faktor yang harus diatasi Kevin/Marcus,” tambahnya.

Di babak semifinal, Kevin/Marcus masih menunggu calon lawan antara Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark) yang hingga berita ini diturunkan masih bertanding melawan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India).