Gelar itu sekaligus mencatatkan sejarah baru bagi keduanya dengan bisa menjadi juara di rumah sendiri. Tak hanya itu, Kemenangan Kevin/Marcus juga menjadikan Indonesia sebagai juara umum dalam turnamen ini dengan merebut dua gelar juara, yang sebelumnya gelar pertama mampu diraih oleh wakil tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting.
Keberhasilan Kevin/Gideon kali ini sempat membuat publik Istora diwarnai ketegengan. Pasalnya, mereka harus kalah telak terlebih dahulu di game pertama. Pasangan rangking satu dunia ini begitu sukses di tahun 2017 dimana mereka mencetak rekor dengan meraih tujuh gelar superseries, namun mereka belum pernah juara di Indonesia.
“Pasti senang banget, banyak pendukung Indonesia yang mengharapkan kami menang. Lawan cukup percaya diri di game pertama dan kami selalu tertekan. Di game kedua dan ketiga kami coba bangkit dan tidak putus asa,” kata Kevin usai laga.
“Dari turnamen sebelumnya kami belum pernah juara di Indonesia, senang banget pasti. Start mereka lebih cepat di game pertama, kami belum in. Di game kedua dan ketiga kami bangkit dan unggul. Supporter pun banyak yang dukung kami, mungkin ini membuat lawan tertekan,” jelas Marcus.
Pertandingan Kevin/Marcus memang kerap diwarnai dengan psywar dengan lawan-lawan mereka. Tak terkecuali di pertandingan final kali ini melawan Li/Liu.
“Mereka sepertinya mau banget mengalahkan kami, mereka punya motivasi sangat tinggi. Di game pertama mereka seperti sangat siap dan percaya diri, untungnya kami bisa membalikan keadaan,” kata Kevin.
“Di game pertama mereka kayaknya cukup nantang, terutama Liu. Saya nggak mau kalah begitu saja, apalagi ini di kandang saya. Nggak ada rencana apa-apa, terjadi otomatis saja di lapangan, karena mereka kayak gitu, ya saya nggak mau kalah,” pungkas Kevin.
Kevin/Marcus pun masih mempunyai target kedepan yang ingin dicapai. “Target sih banyak ya, di semua pertandingan saya ingin menang. Tapi kan kami juga manusia. Prioritas kami di All England, Kejuaraan Dunia dan Asian Games,” lanjut Kevin.
Sebelumnya, gelar pertama Indonesia di ajang Indonesia Masters 2018 diraih wakil tunggal putra, Anthony yang mengalahkan Kazumasa Sakai (Jepang), dalam dua game langsung, 21-13 dan 21-12.
Sayangnya dua wakil tak dapat merebut gelar di kandang sendiri. Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dikalahkan Zheng Siwei/Huang Yaqiong (Tiongkok), dengan skor 14-21 dan 11-21. Sedangkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dihadang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang), 17-21 dan 12-21. Gelar tunggal putri direbut pemain Taiwan, Tai Tzu Ying, yang menundukkan Saina Nehwal (India), dengan skor 21-9 dan 21-13.