Nami/Shida membawa pulang hadiah sebesar 44.400 dolar AS, sementara Jeong/Kim selaku runner-up menerima 21.000 dolar AS.
"Pertandingan tadi sebenarnya sangat ketat dan lawan memberikan permainan yang bagus," ujar Shida. "Mereka bermain lambat dan reli panjang. Kami harus sabar meladeni mereka," tambahnya.
Permainan ganda Korea Selatan ini berbeda sama sekali dengan lawan mereka asal Thailand pada laga semifinal. "Pemain Thailand dikenal tangguh dan cepat. Kami baru sekali lawan Jeong/Kim, jadi sempat tidak fokus saat bermain," ucap Nami, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Kami bermain pada pola permainan terbaik tadi," komentarnya.
Ketika ditanya seputar kegiatan pascakemenangan, Shida mengatakan akan beristirahat sambil menikmati fasilitas di dalam "gelembung" Indonesia Badminton Festival 2021, sambil menanti jadwal latihan jelang turnamen berikut. "Main di pantai atau duduk-duduk di pinggir kolam renang, mungkin mengasyikkan," ujarnya.
Jeong/Kim Senang Tembus Final
Meski menelan kekalahan pada partai puncak, Jeong/Kim mengaku puas dapat mencapai babak final. "Sebagai non-unggulan, kami bisa mencapai babak final, sudah bagus," ujar Jeong.
"Kami bermain sesuai strategi yang direncanakan," Kim, menimpali komentar tandemnya.
Wakil asal Negeri Ginseng ini sempat mencoba membongkar pertahanan lawan yang sangat ketat, dengan melancarkan permainan tempo lambat. Selain itu, kombinasi permainan atas dan menyilang di depan net, guna menguras stamina Nami/Shida. Namun, konsistensi duet Jepang yang kompak justru membalikkan keadaan. "Gim pertama itu krusial. Saya coba untuk bermain reli dan memperlambat tempo permainan. Tapi lawan justru semakin solid," ungkap Jeong.
"Saya coba untuk keluar dari tekanan, malah lakukan kesalahan sendiri," Jeong, menambahkan.
Sedangkan Kim, yang mengaku sangat lelah, tetap menjaga fokus dan terus berusaha mengikuti arahan pelatih. "Pelatih ingatkan untuk tetap fokus dan jangan buat kesalahan. Tapi saya sudah lelah dan sempat kewalahan," kata Kim.