Seusai laga, Tommy, pemain yang berkarier sebagai profesional, kepada media mengaku kesulitan mengontrol permainan lawan. Tak heran, sepanjang pertandingan Tommy tampak kesulitan untuk keluar dari tekanan Momota.
Pemain kelahiran 31 Mei 1988 itu terlihat hanya bisa bertahan sepanjang laga. Selebihnya, dia hanya menunggu beberapa kesalahan dari Momota.
"Pada gim awal saya berusaha mengontrol permainan Kento. Akan tetapi, lawan bisa mengontrol balik permainan saya, sehingga saya kesulitan untuk keluar dari tekanan," ungkap Tommy, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
Tommy sendiri menyesal setelah gagal memanfaatkan momentum saat di interval gim kedua, dirinya sempat unggul dengan skor 11-7. Selepas jeda interval, ternyata Momota itu bisa menemukan kembali bentuk permainan terbaiknya. Pemain asal Negeri Sakura itu langsung menang dengan skor 21-16.
"Pada interval gim kedua, sebenarnya saya ada peluang untuk menang. Tetapi saya gagal memanfaatkan. Pada jeda interval gim kedua ruas jari-jari saya luka sehingga menggangu dan gagal memanfaatkan peluang serta merusak ritme permainan," papar Tommy
Kegagalan Tommy di laga pembuka turmamen berhadiah total 600 ribu dolar AS ini, memperpanjang rekor kekalahannya saat menghadapi Momota. Dalam 12 kali pertemuan, Tommy menderita kekalahan sebanyak sembilan kali.
Pertemuan terakhir kedua pemain terjadi di semifinal Denmark Terbuka 2021. Saat itu, Tommy menyerah 7-21, 12-21 dari Momota.
Kemenangan atas Tommy menjadikan Momota, unggulan pertama turnamen, lolos ke babak 16 besar. Momota akan menghadapi pemenang laga antara Kanta Tsuneyama wakil dari Jepang dan Lakshya Sen asal India.