Naya/Ara merupakan bagian dari skuad juara umum Jawa Tengah pada Seleksi Nasional 2022 yang digelar PP PBSI pada pertengahan Januari lalu. Turun di sektor ganda taruna putri, kedua atlet asal klub PB Djarum ini keluar sebagai juara setelah mengalahkan wakil Jawa Barat, Az Zahra Putri Dania/Sherly Asti Pratiwi, melalui tiga gim 21-9, 18-21, 22-20.
Usai masuk gerbang pelatnas Cipayung, Naya/Ara terbang ke Belanda guna mengikuti Alpes International U19 2022. Pada partai final turnamen Junior International Series tersebut, Naya/Ara menempati posisi runner-up. Rekan senegara Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose menempati podium pertama.
Sebelum masuk pelatnas, Naya dan Ara yang lahir pada tahun 2005, adalah juara Yuzu Isotonic Akmil Open 2021 pada nomor ganda remaja putri U17. Di turnamen yang sama, Ara juga menjuarai ganda taruna campuran U19 bersama Daniel Edgar Marvino. Naya/Ara juga pernah berlaga di Bahrain International Series 2021 dan lolos ke babak semifinal.
Pekan depan, Naya/Ara --kini berperingkat 314 dunia-- akan memulai debutnya di turnamen besar dengan level BWF World Tour Super 500 melalui babak kualifikasi. Lawan pada pertandingan pertama adalah rekan senengara, Ririn Amelia/Virni Putri.
Dua partai sesama pemain Indonesia pada sektor ganda putri lainnya, Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose bertemu dengan Puspa Rosalia serta Damayanti/Jessica Maya Rismawardani serta Nisriina Husniyyah Ramadhani/Sabrina Anindya Ramadhani melawan Anggia Shitta Awanda/Putri Larasati.
Ganda putri Indonesia lainnya, Assyifa Rizki Rahayu/Aisyah Hanadiya Taisir, bertemu dengan pasangan "gado-gado" asal Jerman dan Amerika Serikat, Yvonne Li/Iris Wang.
Empat wakil dari Indonesia pada sektor ganda putri tercatat sebagai jumlah terbanyak pada babak kualifikasi Indonesia Masters 2022. Dua wakil lainnya pada nomor tunggal putra dan tunggal putri.
Bagi Naya/Ara, kesempatan bertanding di turnamen besar dan digelar di Indonesia perlu digunakan sebaik-baiknya. Sebagaimana pesan Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto pada April lalu, para pemain muda pelatnas dapat mencari poin di negeri sendiri setelah sekian lama pandemi Covid-19 meniadakan berbagai pertandingan. "Ini penting, agar pemain-pemain pelapis kita bisa bertanding dan mendapat poin. Tidak harus jauh-jauh ke Eropa," ujarnya.