Pada pertandingan ini, unggulan ketujuh tuan rumah ini sempat terlambat panas di gim pertama. Mereka pun harus tertinggal dari runner-up Kejuaraan Dunia 2021 itu.
Beruntung di gim kedua dan ketiga, pasangan yang baru memulai debut di SEA Games 2021 itu bisa bangkit dan meraih kemenangan. "Pada gim pertama, pola permainan lawan tidak bisa kami tebak sehingga kami banyak melakukan kesalahan sendiri," ungkap Fadia, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Kami bukan terlambat panas, kami terlalu cepat memutuskan pola permainan yang tepat jadi banyak membuang peluang," Apriyani, menambahkan.
Apriyani/Fadia sendiri mengaku berterima kasih kepada suporter yang memadati Istora Senayan dan terus mendukung keduanya berlaga. Anak asuhan pelatih Eng Hian itu termotivasi untuk tampil apik dan memberikan kemenangan di hadapan pendukungnya sendiri.
Meski penonton memberikan dukungan kepada pasangan Apriyani/Fadia, keduanya tidak terlalu memikirkan mengingat laga berjalan dalam tempo tinggi. Keduanya hanya fokus terhadap tujuan mereka untuk mengambil kemenangan atas pasangan asal Negeri Ginseng tersebut. "Pada laga ini kami hanya mengeluarkan aura positif sepanjang permainan dan hal itu menjadi kunci kemenangan," ujar Apriyani.
"Saya tekankan kepada Fadia untuk fokus dari satu poin ke poin lainnya untuk meraih kemenangan di laga ini," tambah Apriyani.
Dengan kemenangan ini, pasangan Apriyani/Fadia akan menghadapi unggulan keenam asal Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan. Juara Swiss Open 2022 itu di perempat final sukses menyingkirkan ganda putri rangking delapan dunia asal Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dengan skor 21-11, 21-16.
Namun, kemenangan Apriyani/Fadia tidak diikuti Febby Valencia Dwijayanti Gani/Ribka Sugiarto yang harus menyerah dari wakil Korea Selatan lainnya, Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong, dengan skor 16-21, 18-21.